Corona Reda, Bursa Saham Asia Siap Berpesta

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 April 2020 08:46
Corona Reda, Bursa Saham Asia Siap Berpesta
Ilustrasi Bursa Saham Shanghai( REUTERS/Issei Kato)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia bergerak menguat pada perdagangan pagi ini. Penyebaran virus corona secara yang mereda membuat pasar kembali bergairah.

Pada Kamis (9/4/2020) pukul 08:41 WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Asia:



Dini hari tadi, bursa saham New York menguat tajam di mana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 3,44%. S&P 500 melejit 3,41%, dan Nasdaq Composite terdongkrak 2,58%.

Investor menyambut gembira perlambatan penyebaran virus corona alias Coronavirus Desease-2019 (Covid-19). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien corona di seluruh dunia adalah 1.353.361 per 8 April 2020, Naik 5,75% dibandingkan sehari sebelumnya.

Meski masih ada kenaikan, tetapi laju tambahan pasien baru terus melambat. Dalam 10 hari terakhir, pertumbuhan pasien baru sudah stabil di kisaran satu digit.




Akan tetapi, penyebaran di Asia, terutama di Asia Tenggara (yang termasuk Indonesia), sebenarnya perlu mendapat perhatian. Pada 8 April, jumlah kasus positif di Asia Tenggara adalah 10.707 pasien. Naik 17,25% dibandingkan sehari sebelumnya, dan lebih tinggi ketimbang rata-rata pertumbuhan harian selama 18 Maret-8 April yang sebesar 15,32%.

 


"Ketidakpasitan masih akan menjadi bagian dari hidup kita setidaknya dalam dua bulan ke depan. Apakah ada pengujian (testing) yang memadai? Jawabannya tidak. Jadi Anda tidak akan mendapatkan konsistensi di pasar untuk saat ini," jelas Juan Perez, Senior Currency Trader di Tempus Inc, sebagaimana diberitakan Reuters.

Benar kata Perez, uji corona di Asia Tenggara memang relatif rendah. Berdasarkan data Worldometer, negara yang paling banyak melakukan tes corona kepada warganya adalah Vietnam yaitu 110.534. Namun masih jauh dibandingkan negara-negara Eropa seperti Jerman (1.317.887), Rusia (910.221), Italia (807.125), atau Spanyol (335.000).



Oleh karena itu, pandemi corona masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi negara-negara Asia. Apabila situasi masih seperti ini, apalagi memburuk, maka arus modal tidak akan banyak mampir di pasar keuangan Asia.



TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular