Emiten Mulai Terdampak Covid-19 & Besok Jakarta Mulai PSBB

Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 April 2020 08:08
Nilai transaksi sepanjang hari ini sebesar Rp 6,08 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 354,7 miliar.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja bursa saham domestik kemarin kembali terkoreksi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (8/4/2020) ditutup melemah 3,16% dan finis di level 4.626,69 poin. Nilai transaksi sepanjang hari ini sebesar Rp 6,08 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 354,7 miliar.

Investor tampaknya masih bimbang untuk masuk lebih dalam ke pasar saham mengingat perkembangan wabah covid-19 masih menjadi ancaman bagi ekonomi Indonesia. Hal ini dikhawatirkan akan mempengaruhi kinerja perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Terdapat beberapa kabar dari emiten yang mewarnai perdagangan saham kemarin. Mari simak kabar tersebut sebelum memulai perdagangan hari ini. 

1. Saham Ambles 37%, Indika Energy Siap Buyback Rp 300 M
Induk usaha perusahaan batu bara Kideco Jaya Agung dan Petrosea yakni PT Indika Energy Tbk (INDY), berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan di pasar sekunder di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Manajemen perseroan, dalam keterbukaan informasi di BEI, Rabu (8/4/2020) mengungkapkan pembelian kembali saham INDY akan dilaksanakan dalam periode 3 bulan yakni 9 April 2020 sampai dengan 8 Juli 2020.

Pembelian kembali atas saham akan dilakukan oleh perseroan, dengan jumlah sebanyak-banyaknya US$ 20 juta atau setara dengan Rp 300 miliar dengan asumsi nilai tukar dolar Amerika Serikat ke rupiah adalah Rp 15.000/US$.

2. Imbas Covid-19, Ramayana Depok PHK 87 Karyawan
Dampak virus corona (Covid-19) mulai memakan 'korban' di industri peritel di Tanah Air. Apa yang dikhawatirkan pelaku pasar akhirnya terjadi setelah PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah situasi ekonomi yang sulit ini.

Sebanyak 87 karyawan tetap Ramayana di Ramayana City Plaza Depok, Jawa Barat, terkena PHK. Kabar PHK itu awalnya berembus dari sebuah video yang viral dari akun Twitter @wawat_kurniawan. Video yang juga diperoleh CNBC Indonesia itu berisikan sejumlah karyawan yang berseragam merah muda-abu saling berpelukan dan menangis.


3. BUMI Kembali Bayar Utang Tranche A Senilai US$ 7,51 Juta
PT Bumi Resources Tbk (BUMI), produsen batu bara terbesar di Indonesia, menegaskan telah melunasi pembayaran bunga ke sembilan utang tranche A senilai US$ 7,51 juta atau Rp 120,16 miliar (kurs Rp 16.000) pada Rabu, (8/4/2020). Pembayaran dilakukan melalui agen fasilitas yang ditunjuk.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengatakan dengan pembayaran tersebut makan perseroan telah melunasi utang sebesar US$ 321,32 juta secara tunai. Pembayaran tersebut ditujukan untuk pokok utang Tranceh A senilai US$ 195,8 juta dan bunga sebesar US$ 125,51 juta.

4. Ada Pandemi Corona, 38 Perusahaan Cari Dana dari Pasar Modal
Bursa Efek Indonesia menyatakan setidaknya 38 perusahaan menggalang dana dari pasar modal. 22 perusahaan dalam daftar pipeline yang akan mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) dan 16 perusahaan akan menerbitkan obligasi.

Data yang disampaikan BEI per Senin, 6 April 2020, ke-22 perusahaan tersebut terdiri dari 12 perusahaan dengan kategori besar atau memiliki aset di atas Rp 250 miliar.

5. Jakarta Terapkan PSBB, OJK: Bank, Bursa Dkk Tetap Beroperasi
Provinsi DKI Jakarta akan mulai menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai besok Jumat (9/4/2020). Sejumlah kantor disarankan untuk tidak melakukan kegiatan kecuali beberapa lembaga, seperti lembaga jasa keuangan.

Hal ini direspons oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator industri keuangan Indonesia. OJK memastikan bahwa lembaga-lembaga yang berada di bawah pengawasannya dan berlokasi di Jakarta tetap beroperasi kendati PSBB telah mulai diterapkan. Lembaga yang dimaksud seperti bank, pasar modal dan industri keuangan non bank.

6. Penjualan Kendaraan Diramal Drop 40%, Astra: Tak Ada PHK
PT Astra International Tbk (ASII) memastikan tak akan melakukan hubungan kerja (PHK) kendati utilisasi pabrik otomotif saat ini turun drastis akibat penyebaran virus corona (Covid-19). Perseroan mengatakan sudah siap menghadapi kondisi buruk dampak dari virus corona dan siap melakukan efisiensi.

Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti mengatakan untuk itu perusahaan mengupayakan untuk melakukan efisiensi yang ketat dalam proses operasional.

[Gambas:Video CNBC]



7. Covid-19 Plus Rupiah yang Merosot, Bikin Industri Baja Merana
Perusahaan produsen baja pelat merah PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menyebut permintaan baja turun selama wabah virus corona (COVID-19). Ini membuat penjualan perseroan turun dan beban keuangan meningkat karena nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terdepresiasi.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan perusahaan belum bisa memastikan berapa besar tekanan yang mampu di-handle jika pandemi ini terus berlanjut hingga ke paruh ke dua 2020.


(hps/hps) Next Article Simak Kabar Soal Utang Garuda Hingga Laba WIKA Drop 65%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular