
Risiko Resesi Meninggi, Bursa Saham Asia Tak Bergigi
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 February 2020 08:44

China adalah perekonomian terbesar di Asia, sehingga perlambatan di sana akan mempengaruhi seluruh benua. Sejumlah negara pun mulai menunjukkan kecemasan akan perlambatan ekonomi bahkan resesi.
Negara yang sudah dag-dig-dug bakal jatuh ke jurang resesi adalah Singapura. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Liong mengatakan, bukan tidak mungkin negaranya terjerumus ke resesi. Sebab dampak virus Corona ke perekonomian sudah akan terasa dalam jangka pendek.
"Dampaknya akan signifikan, setidaknya dalam beberapa kuartal ke depan. Penyebaran (virus Corona) sangat intensif.
"Saya tidak bisa mengatakan bahwa Singapura akan resesi atau tidak. Bisa saja, tetapi yang jelas perekonomian Singapura akan terpukul," ungkap Lee, seperti diberitakan Reuters.
Selain Singapura, Jepang juga mulai menuju ke arah yang sama. Pada kuartal IV-2019, ekonomi Jepang terkontraksi (tumbuh negatif) 0,38%. Ini adalah laju terlemah sejak kuartal III-2014.
Â
"Ada kemungkinan ekonomi akan kembali terkontraksi pada kuartal I-2020. Virus (Corona) akan mempengaruhi sektor pariwisata dan ekspor, yang kemudian memukul konsumsi domestik," kata Taro Saito, Executive Research Fellow di NLI Research Institute, sebagaimana diwartakan Reuters.
Awan mendung resesi yang semakin tebal membuat investor memilih bermain aman. Aset-aset berisiko di negara berkembang dilepas sehingga bursa saham Asia dihiasi warna merah.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Negara yang sudah dag-dig-dug bakal jatuh ke jurang resesi adalah Singapura. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Liong mengatakan, bukan tidak mungkin negaranya terjerumus ke resesi. Sebab dampak virus Corona ke perekonomian sudah akan terasa dalam jangka pendek.
"Dampaknya akan signifikan, setidaknya dalam beberapa kuartal ke depan. Penyebaran (virus Corona) sangat intensif.
Selain Singapura, Jepang juga mulai menuju ke arah yang sama. Pada kuartal IV-2019, ekonomi Jepang terkontraksi (tumbuh negatif) 0,38%. Ini adalah laju terlemah sejak kuartal III-2014.
Â
"Ada kemungkinan ekonomi akan kembali terkontraksi pada kuartal I-2020. Virus (Corona) akan mempengaruhi sektor pariwisata dan ekspor, yang kemudian memukul konsumsi domestik," kata Taro Saito, Executive Research Fellow di NLI Research Institute, sebagaimana diwartakan Reuters.
Awan mendung resesi yang semakin tebal membuat investor memilih bermain aman. Aset-aset berisiko di negara berkembang dilepas sehingga bursa saham Asia dihiasi warna merah.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular