Mata Uang Eropa Berguguran Gara-Gara Serangan AS atas Iran

Putu Agus Pransuamitra & Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
03 January 2020 21:11
Memanasnya situasi di Timur Tengah bermula saat Kedutaan AS di Irak dikepung pada Selasa yang membuat Presiden Donald Trump geram.
Foto: Pound Sterling (REUTERS/Leonhard Foeger)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Eropa berguguran pada perdagangan Jumat (3/1/2020) akibat memanasnya situasi di Timur Tengah. Baik poundsterling maupun mata uang 19 negara (euro) sama-sama melemah sejak awal perdagangan 2020 Kamis (2/1/2019) kemarin.

Pada pukul 20:44 WIB, poundsterling berada di level US$ 1,3090 melemah 0,41%, sementara euro melemah 0.22% di level US$ 1,1146.

Memanasnya situasi di Timur Tengah bermula saat Kedutaan Amerika Serikat (AS) di Irak mendapat serangan pada Selasa (31/12/2019) yang membuat Presiden Donald Trump geram, dan menuduh Iran ada di balik serangan tersebut.


Melalui akun Twitter-nya Trump menuding Iran sebagai aktor di balik serangan roket terhadap Kedutaan AS di Irak yang menewaskan warga AS dan melukai banyak lainnya. 

"Iran membunuh kontraktor Amerika, melukai banyak orang. Kami akan merespon itu, dan akan selalu merespon. Sekarang Iran merancang serangan di Kedutaan AS di Irak. Mereka akan bertanggung jawab penuh. Sebagai tambahan, kami harap Irak menggunakan pasukan mereka untuk melindungi Kedutaan, dan diberitahukan!" cuit Trump.



Trump bahkan mengancam akan membalas Iran akan tindakan tersebut. "Iran akan bertanggung jawab penuh atas tewasnya beberapa orang, atau kerusakan yang ditimbulkan di fasilitas kami. Mereka akan membayar dengan HARGA YANG SANGAT MAHAL! Ini bukan Peringatan, ini adalah Ancaman. Selamat Tahun Baru!" ujar Trump.


Ancaman Trump terbukti pada hari ini, CNBC International mewartakan dalam serangan udara di Baghdad terhadap Jenderal Pasukan Elit Iran. Qassem Soleimani terbunuh dalam serangan udara bersama dengan wakil komandan milisi Iran atau yang dikenal dengan Popular Mobilization Forces (PMF).


Pentagon sudah mengkonfirmasi serangan yang menewaskan jendral serta Iran serta deputi komandan PMF tersebut. Tewasnya dua tokoh penting Iran tersebut dapat membuat situasi di Timur Tengah semakin panas, Iran dan PMF kemungkinan akan membalas AS dan Israel.

Perang AS vs Iran kini sudah di depan mata, pelaku pasar tentunya mengalihkan investasinya ke aset-aset aman, dan dolar AS salah satunya. Dampaknya, poundsterling dan euro berguguran.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap) Next Article Ekonomi Global DIprediksi Makin Nyungsep, Dolar AS Diburu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular