Rupiah di 2019: Taklukkan Empat Benua, Terbaik ke-3 di Asia!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
01 January 2020 14:45
Yield Tinggi Buat Rupiah Jadi Menarik
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Selepas Pemilu 2019, Indonesia diganjar kenaikan peringkat surat utang oleh S$P 500 di akhir bulan Mei. 

"S&P menaikkan peringkat pemerintah Indonesia ke BBB dengan alasan prospek pertumbuhan yang kuat dan kebijakan fiskal yang prudent," tulis S&P dalam keterangan resminya yang dirilis pada hari Jumat (31/5/2019).

Usai mendapatkan kenaikan peringkat surat utang, rupiah langsung keluar dari zona merah, dan tidak pernah lagi kembali kesana hingga akhir 2019. Tepat setahun sebelumnya pada 31 Mei 2018 lalu, S&P sempat mengafirmasi peringkat surat utang jangka panjang Indonesia di level di BBB-. Sebagai informasi, level BBB- merupakan level terendah bagi surat utang yang masuk dalam kategori layak investasi (investment-grade).

Dalam laporannya, S&P menuliskan perekonomian Indonesia berhasil tumbuh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain di tingkat pendapatan yang sama.

Pertumbuhan riil Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia mencapai 4,1% (rata-rata tertimbang 10 tahun), sedangkan negara-negara lain dengan tingkat pendapatan yang sama rata-rata hanya tumbuh 2,2%. Menurut lembaga yang bermarkas di New York, Amerika Serikat (AS) tersebut, hal itu merupakan sebuah prestasi yang mengesankan.



Kenaikan peringkat surat utang tersebut menambah daya tarik Indonesia sebagai target investasi. Risiko gagal bayar alias default menjadi semakin kecil, sehingga investor semakin merasa aman berinvestasi di RI. 

Penurunan risiko gagal bayar kemudian tercermin dalam Credit Default Swap (CDS). Baik untuk tenor lima dan sepuluh tahun, CDS Indonesia turun drastis dibandingkan awal tahun.



Selain itu yield atau imbal hasil surat utang RI relatif tinggi. Rata-rata yield obligasi Indonesia tahun ini 7,5%, jauh lebih tinggi dibandingkan negara lainya, seperti Malaysia 3,6%, Filipina 5,3%, Thailand 2%, bahkan lebih tinggi dari India 6,9%. 

Kenaikan peringkat surat utang ditambah dengan yield yang relatif tinggi membuat aliran investasi deras masuk ke Tanah Air. 

Data yang dipublikasikan oleh Direktoral Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, di sepanjang tahun 2019 (hingga perdagangan hari Kamis, 26/12/2019) investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 171,59 triliun atas obligasi terbitan pemerintah Indonesia.



(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular