
Trading Forex: Anjlok 3 Hari, Jual Pound Kini Cuan Rp 45 Juta
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 December 2019 10:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar poundsterling melemah pada perdagangan Kamis (19/12/2019) kemarin, sehingga sudah anjlok dalam tiga hari berturut-turut. Selama periode tersebut total penurunan mata uang Negeri John Bull ini sebesar 2,42%.
Pada hari ini, Jumat (20/12/2019) pada pukul 9:23 WIB, poundsterling diperdagangkan di level US$ 1,3017, menguat 0,08% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Penurunan 2,42% dalam tiga hari tersebut membawa poundsterling ke level terlemah dua pekan.
Jika dilihat secara pip, mata uang negeri John Bull ini turun 322 pip. Pip adalah satuan poin terkecil untuk mewakili perubahan harga dalam trading forex. 1 pip dalam poundsterling senilai US$ 10 jika bertransaksi sebesar 1 lot.
Dalam trading forex, ketika terjadi penurunan harga maka posisi jual atau short akan memperoleh cuan. Poundsterling lawan dolar AS disimbolkan dengan GBP/USD dalam trading forex.
Seorang trader yang mengambil posisi short pada Senin (16/12/2019), dan menahan posisinya Kamis kemarin tentunya akan akan mendapat cuan 322 pip x US$ 10 = US$ 3.220 atau jika di-rupiah-kan lebih dari Rp 45 juta (kurs US$ 1 = Rp 13980). Jumlah profit belum termasuk potongan komisi dan bunga menginap yang berbeda-beda di setiap broker.
Untuk membuka 1 lot kontrak standar dibutuhkan modal yang berbeda-beda tergantung berapa leverage (rasio antara dana si trader sendiri dan dana pinjaman) yang digunakan oleh trader.
Tanpa leverage untuk membuka posisi 1 lot dibutuhkan modal sebesar US$ 100.000. Modal itu tentunya sangat besar, sehingga broker-broker memberikan leverage agar trading menjadi lebih terjangkau.
Di Indonesia sendiri broker pada umumnya menyediakan leverage 1:100, maka jumlah modal yang dibutuhkan atau dikenal dengan margin untuk membuka 1 lot standar adalah 100.000/100 = US$ 1.000.
Dengan asumsi investasi menggunakan modal US$ 10.000, maka cuan yang dihasilkan sebesar 32% saat mengambil posisi short GBP/USD dengan transaksi 1 lot dalam tiga hari.
Pada hari ini, Jumat (20/12/2019) pada pukul 9:23 WIB, poundsterling diperdagangkan di level US$ 1,3017, menguat 0,08% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Penurunan 2,42% dalam tiga hari tersebut membawa poundsterling ke level terlemah dua pekan.
Jika dilihat secara pip, mata uang negeri John Bull ini turun 322 pip. Pip adalah satuan poin terkecil untuk mewakili perubahan harga dalam trading forex. 1 pip dalam poundsterling senilai US$ 10 jika bertransaksi sebesar 1 lot.
Dalam trading forex, ketika terjadi penurunan harga maka posisi jual atau short akan memperoleh cuan. Poundsterling lawan dolar AS disimbolkan dengan GBP/USD dalam trading forex.
Seorang trader yang mengambil posisi short pada Senin (16/12/2019), dan menahan posisinya Kamis kemarin tentunya akan akan mendapat cuan 322 pip x US$ 10 = US$ 3.220 atau jika di-rupiah-kan lebih dari Rp 45 juta (kurs US$ 1 = Rp 13980). Jumlah profit belum termasuk potongan komisi dan bunga menginap yang berbeda-beda di setiap broker.
Untuk membuka 1 lot kontrak standar dibutuhkan modal yang berbeda-beda tergantung berapa leverage (rasio antara dana si trader sendiri dan dana pinjaman) yang digunakan oleh trader.
Tanpa leverage untuk membuka posisi 1 lot dibutuhkan modal sebesar US$ 100.000. Modal itu tentunya sangat besar, sehingga broker-broker memberikan leverage agar trading menjadi lebih terjangkau.
Di Indonesia sendiri broker pada umumnya menyediakan leverage 1:100, maka jumlah modal yang dibutuhkan atau dikenal dengan margin untuk membuka 1 lot standar adalah 100.000/100 = US$ 1.000.
Dengan asumsi investasi menggunakan modal US$ 10.000, maka cuan yang dihasilkan sebesar 32% saat mengambil posisi short GBP/USD dengan transaksi 1 lot dalam tiga hari.
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular