Ngiler! Trading GBP/USD, Potensi Cuan Bisa Rp 37 Juta

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 July 2020 12:58
FILE PHOTO: Wads of British Pound Sterling banknotes are stacked in piles at the Money Service Austria company's headquarters in Vienna, Austria, November 16, 2017. REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo
Foto: Pound Sterling (REUTERS/Leonhard Foeger)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar poundsterling terus menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir, hingga mencapai level tertinggi dalam 3 pekan terakhir. Berdasarkan data Refinitiv, poundsterling menguat 0,39% ke US$ 1,2540. 

Dalam 6 hari terakhir, poundsterling sudah menguat sebanyak 5 kali melawan dolar AS. Sementara pada hari ini, Rabu (8/7/2020), pukul 12: 20 WIB poundsterling menguat 0,1% ke US$ 1.2553 di pasar spot melansir data Refinitiv.

Proses negosiasi terkait perceraian Inggris dengan Uni Eropa menjadi pemicu penguatan poundsterling. Kedua belah pihak sedang mengadakan perundingan dagang sebelum masa transisi Brexit berakhir 31 Desember mendatang.

Reuters melaporkan, ada optimisme akan tercapainya kesepakatan dagang, sehingga poundsterling terus menguat.

Sementara itu secara teknikal, poundsterling melawan dolar AS yang disimbolkan GBP/USD masih diprediksi terus melaju naik setelah bangkit dari level terendah akhir Juni.

"GBP/USD pulih dari level terendah akhir Juni US$ 1,2251, dan kini target kenaikan ke resisten US$ 1,2643 sampai 1,2686 yang merupakan level tertinggi April dan rerata pergerakan 200 hari (200 day moving average/MA 200). Tetapi dalam jangka pendek pergerakan mungkin akan mandek," kata Axel Rudolph, analis dari Commerzbank sebagaimana dilansir Poundsterling Live.

"Jika mampu melewati MA 200 US$ 1,2686, target kenaikan selanjutnya di US$ 1,2814. Support terdekat berada di kisaran 55 day moving average US$ 1,2415, dan selanjutnya di US$ 1.2282 yang merupakan garis support Maret hingga Juli" tambahnya.

gbpFoto: Refinitiv

Dalam trading forex, ketika GBP/USD diramal akan menguat, posisi beli (long) akan memberikan cuan. Jika mulai membuka posisi di level saat ini, US$ 1,2553, dan GBP/USD terus melesat hingga mencapai target ke resisten US$ 1,2643, maka ada kenaikan sebesar 82 pip.

Pip adalah satuan poin terkecil untuk mewakili perubahan harga dalam trading forex. 1 pip dalam poundsterling senilai US$ 10 jika bertransaksi sebesar 1 lot.
Artinya ada potensi cuan sebesar US$ 900, atau Rp sekitar Rp 13 juta (kurs Rp 14.400/US$).

Berturut-turut potensi cuan yang dihasilkan jika GBP/USD mencapai level US$ 1,2686 dan US$ 1,2814 adalah Rp 19 juta dan Rp 37,6 juta.

Untuk membuka 1 lot kontrak standar dibutuhkan modal yang berbeda-beda tergantung berapa leverage (rasio antara dana si trader sendiri dan dana pinjaman) yang digunakan oleh trader.

Tanpa leverage untuk membuka posisi 1 lot dibutuhkan modal sebesar US$ 100.000. Modal itu tentunya sangat besar, sehingga broker-broker memberikan leverage agar trading menjadi lebih terjangkau.

Di Indonesia sendiri broker pada umumnya menyediakan leverage 1:100, maka jumlah modal yang dibutuhkan atau dikenal dengan margin untuk membuka 1 lot standar adalah 100.000/100 = US$ 1.000.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertumbuhan Ekonomi Mandek, Poundsterling Malah Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular