Bunga Acuan Turun Pun Kalau Permintaan Lesu Mau Apa?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 December 2019 07:20
Permintaan Sedang Lemah
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Namun masalahnya sekarang bukan di sisi suku bunga atau penawaran. Memang permintaannya yang sedang turun. Jadi walau suku bunga sudah turun sekalipun tidak berbanding lurus dengan permintaan kredit.

Ibarat pasar sudah dibuka, areal ditambah, ada diskon pula. Namun kalau tidak ada yang membeli ya sama saja bohong.

"Saat suku bunga turun, penyaluran kreditnya juga turun. Masalahnya demand yang tidak ada," ujar Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur BI, kala berbincang dengan awak Detik Network di Gedung Transmedia, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Selain menurunkan suku bunga acuan, lanjut Dody, BI juga sudah menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) dua kali masing-masing 50 bps. Setiap penurunan GWM tersebut diperkirakan mampu menambah likuiditas perbankan sampai Rp 26 triliun.

"GWM sudah turun dua kali, BI juga buka ruang repo setiap hari. Isunya bank menyimpan dana di SBN (Surat Berharga Negara) instead of lending ke sektor riil. Demand memang belum kuat," ungkap Dody.



(aji/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular