Konsumen RI Kini Lebih Pede Arungi Bahtera Ekonomi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 December 2019 10:39
Konsumen RI Kini Lebih Pede Arungi Bahtera Ekonomi
Ilustrasi Pusat Perbelanjaan (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Konsumen Indonesia lebih optimistis dalam mengarungi bahtera perekonomian. Ini dicerminkan dari kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK).

Bank Indonesia (BI) melaporkan IKK pada November berada di 124,2. Naik dibandingkan Oktober yang sebesar 118,4.

IKK menggunakan angka 100 sebagai titik awal. Kalau di atas 100, berarti konsumen sedang pede dalam menghadapi tantangan perekonomian saat ini dan beberapa bulan ke depan.

Bahkan pada November tingkat optimisme investor naik. IKK November menjadi yang terbaik sejak Juli. Ini menjadi kenaikan pertama setelah IKK dalam tren turun selama lima bulan beruntun.




"Optimisme konsumen yang menguat didorong oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan. Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini membaik didorong oleh persepsi yang lebih baik terhadap ketersediaan lapangan kerja, penghasilan saat ini, dan pembelian barang tahan lama (durable goods). Di samping itu, konsumen memiliki ekspektasi yang lebih baik terhadap kondisi ekonomi ke depan, baik pada kondisi kegiatan usaha, ketersediaan lapangan kerja, maupun penghasilan yang akan diterima," sebut laporan BI.

IKK terdiri dari dua sub-indeks yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK). Pada November, IKE berada di 109,3, naik dibandingkan Oktober yaitu 104,8 dan berada di posisi tertinggi sejak Agustus.

Diblejeti lebih dalam, IKE terdiri dari Indeks Penghasilan Saat Ini, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja, dan Indeks Pembelian Durable Goods. Indeks Penghasilan Saat ini naik dari Oktober sebesar 115,1 menjadi 119,6 pada November.

Pada saat yang sama, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja naik dari 89,4 menjadi 94,5. Kemudian Indeks Pembelian Durable Goods naik dari 109,8 menjadi 113,6.



Sementara IEK disusun oleh Indeks Ekspektasi Penghasilan, Indeks Ekspektasi Lapangan Kerja, dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha. Seperti IKE, seluruh komponen IEK juga mencatatkan kenaikan pada November dibandingkan Oktober.

Indeks Ekspektasi Penghasilan naik dari 146,4 menjadi 151,2. Lalu Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja naik dari 118,9 menjadi 126,7. Sedangkan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha Naik dari 130,8 menjadi 139,5.

Peningkatan optimisme konsumen juga terlihat dari porsi penghasilan untuk konsumsi yang meningkat. Pada November, penghasilan yang dipakai untuk konsumsi adalah 68,9%. Naik dibandingkan Oktober yang sebesar 68%.

"Peningkatan proporsi konsumsi diikuti dengan menurunnya porsi tabungan terhadap pendapatan (saving to income ratio) sebesar 0,5% menjadi 19,3%, dan menurunnya porsi cicilan pinjaman terhadap pendapatan (debt service to income ratio) sebesar 0,4% menjadi 11,8%," lanjut laporan BI.

Ke depan, BI memperkirakan optimisme konsumen masih meningkat. Terindikasi dari Indeks Perkiraan Konsumsi Rumah Tangga 3 Bulan mendatang yang mengalami kenaikan dari 160,3 Oktober menjadi 161,2 pada November.


Sementara pada pada 6 bulan mendatang, survei BI menunjukkan responden memperkirakan jumlah tabungan akan menurun tetapi semakin optimistis jumlah utang akan menurun. Hal ini tercermin dari Indeks Perkiraan Jumlah Tabungan yang menurun dari 121,2 pada Oktober menjadi 116,7 pada November, sementara dan Indeks Perkiraan Jumlah Utang meningkat dari 153,0 menjadi 161,1.


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular