Parah, Keyakinan Konsumen RI Terendah Sejak Februari 2017!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 November 2019 10:41
Sudah lima bulan IKK mengalami penurunan, meski nilainya masih di atas 100.
Ilustrasi Gerai Ritel (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) kembali melemah pada Oktober. Sudah lima bulan IKK mengalami penurunan, meski nilainya masih di atas 100.

Bank Indonesia (BI) melaporkan, IKK pada Oktober berada di 118,4. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 121,8.

 

IKK menggunakan angka 100 sebagai titik awal. Angka di atas 100 menandakan konsumen masih optimistis menghadapi kondisi perekonomian saat ini dan masa mendatang.

Namun IKK Indonesia menunjukkan penurunan yang konsisten dalam lima bulan terakhir. Bahkan angka Oktober merupakan yang terendah sejak Februari 2017.

BI mencatat Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) pada Oktober turun 2,7 poin dibandingkan September. Kemudian Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) turun 4,2 poin.

"Pada Oktober, penurunan terjadi di seluruh kelompok tingkat pengeluaran responden. Terdalam dialami oleh tingkat pengeluaran di atas Rp 5 juta/bulan. Dari sisi usia, penurunan terjadi di hampir seluruh kelompok, terdalam dialami oleh usia 41-50 tahun," sebut laporan BI.

Kemudian, BI menyebutkan rata-rata porsi pendapatan rumah tangga untuk konsumsi turun dari 68,8% pada September menjadi 68% pada Oktober. Porsi tabungan terhadap pendapatan naik dari 19,4% menjadi 19,8%.

"Konsumen memperkirakan pengeluaran konsumsi pada tiga bulan mendatang (Januari 2020) tidak setinggi bulan sebelumnya. Terindikasi dari indeks perkiraan konsumsi rumah tangga tiga bulan mendatang dari 160,7 menjadi 160,3. Kemudian responden rumah tangga memperkirakan pada enam bulan mendatang (April 2020), jumlah tabungan akan meningkat dan pinjaman menurun," sebut laporan BI.

Untuk menyimpan kelebihan pendapatan, survei BI menunjukkan tabungan/deposito masih menjadi pilihan utama. Sebanyak 43,3% responden menyatakan akan menempatkan kelebihan pendapatan dalam bentuk tabungan/deposito. Sementara emas dan properti memiliki porsi 21,2%.


(aji/aji) Next Article Keyakinan Konsumen RI Terendah Sejak November 2018

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular