
Mohon Maaf, Optimisme Konsumen RI Bulan Juni Menipis
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
08 July 2019 11:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Optimisme konsumen akan kondisi perekonomian Indonesia semakin berkurang di bulan Juni 2019.
Hal tersebut terindikasi dari angka Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Juni yang hanya sebesar 126,4 atau turun 1,8 poin dari bulan sebelumnya.
Sebagai informasi, angka IKK di atas 100 menandakan konsumen dalam keadaan optimis. Sementara di bawah 100 berarti pesimis.
Penurunan optimisme konsumen utamanya disebabkan oleh Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang turun hingga 4,8 poin menjadi 138,1 di bulan Juni.
IEK merupakan ekspektasi konsumen akan kondisi perekonomian dalam enam bulan mendatang. Penurunan IEK Juni 2019 utamanya terjadi pada ekspektasi kegiatan usaha, yaitu mencapai 7 poin dari bulan sebelumnya menjadi 139,8.
Menurut Bank Indonesia (BI) hal tersebut disebabkan oleh kekhawatiran konsumen terhadap pelemahan daya beli masyarakat dan kenaikan harga pada enam bulan yang akan datang.
Dampaknya, konsumen memperkirakan kenaikan omset usaha dan pendapatan tambahan menjadi berkurang dalam enam bulan ke depan. Alhasil indeks ekspektasi penghasilan di bulan Juni juga turun 4,2 poin menjadi 146,2.
Pengaruh lain dari aktivitas dunia usaha yang semakin lesu ada ketersediaan lapangan kerja. Kala pertumbuhan kegiatan usaha melambat, maka penciptaan lapangan kerja juga semakin tipis.
Tak heran indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja bulan Juni hanya sebesar 128,2 atau lebih rendah 3,2 poin dibanding bulan sebelumnya.
Namun setidaknya kondisi ekonomi konsumen saat ini (bulan Juni) tercatat membaik. Hal itu tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) bulan Juni yang naik 1,2 poin dari bulan sebelumnya menjadi 114,7. Semua komponen pembentuk IKE naik di bulan Juni.
Menariknya, indeks ketersediaan lapangan kerja bulan Juni naik 2,3 poin menjadi 101. Ini merupakan kondisi optimis (>100) konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja yang pertama sejak Februari 2018.
Indeks penghasilan saat ini dan indeks pembelian barang tahan lama (durable goods) juga naik masing-masing sebesar 0,3 dan 1 poin.
Karena IKE yang menguat, porsi konsumsi terhadap pendapatan di bulan Juni juga naik menjadi 69,4% dari bulan Mei yang sebesar 69,1%. Porsi tabungan terhadap pendapatan juga naik dari 19,4% menjadi 19,5%.
Kenaikan porsi konsumsi dan tabungan otomatis akan menurunkan porsi cicilan pinjaman di bulan Juni menjadi 11,2% dari 11,6%.
Hal itu mengindikasikan daya beli masyarakat yang masih tetap kuat, namun sudah mulai bersiap untuk menghadapi kondisi yang lebih berat ke depan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/dru) Next Article Jelang Pilpres, Optimisme Konsumen Semakin Surut?
Hal tersebut terindikasi dari angka Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Juni yang hanya sebesar 126,4 atau turun 1,8 poin dari bulan sebelumnya.
Sebagai informasi, angka IKK di atas 100 menandakan konsumen dalam keadaan optimis. Sementara di bawah 100 berarti pesimis.
Penurunan optimisme konsumen utamanya disebabkan oleh Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang turun hingga 4,8 poin menjadi 138,1 di bulan Juni.
IEK merupakan ekspektasi konsumen akan kondisi perekonomian dalam enam bulan mendatang. Penurunan IEK Juni 2019 utamanya terjadi pada ekspektasi kegiatan usaha, yaitu mencapai 7 poin dari bulan sebelumnya menjadi 139,8.
Menurut Bank Indonesia (BI) hal tersebut disebabkan oleh kekhawatiran konsumen terhadap pelemahan daya beli masyarakat dan kenaikan harga pada enam bulan yang akan datang.
![]() |
Dampaknya, konsumen memperkirakan kenaikan omset usaha dan pendapatan tambahan menjadi berkurang dalam enam bulan ke depan. Alhasil indeks ekspektasi penghasilan di bulan Juni juga turun 4,2 poin menjadi 146,2.
Pengaruh lain dari aktivitas dunia usaha yang semakin lesu ada ketersediaan lapangan kerja. Kala pertumbuhan kegiatan usaha melambat, maka penciptaan lapangan kerja juga semakin tipis.
Tak heran indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja bulan Juni hanya sebesar 128,2 atau lebih rendah 3,2 poin dibanding bulan sebelumnya.
Namun setidaknya kondisi ekonomi konsumen saat ini (bulan Juni) tercatat membaik. Hal itu tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) bulan Juni yang naik 1,2 poin dari bulan sebelumnya menjadi 114,7. Semua komponen pembentuk IKE naik di bulan Juni.
Menariknya, indeks ketersediaan lapangan kerja bulan Juni naik 2,3 poin menjadi 101. Ini merupakan kondisi optimis (>100) konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja yang pertama sejak Februari 2018.
Indeks penghasilan saat ini dan indeks pembelian barang tahan lama (durable goods) juga naik masing-masing sebesar 0,3 dan 1 poin.
![]() |
Karena IKE yang menguat, porsi konsumsi terhadap pendapatan di bulan Juni juga naik menjadi 69,4% dari bulan Mei yang sebesar 69,1%. Porsi tabungan terhadap pendapatan juga naik dari 19,4% menjadi 19,5%.
Kenaikan porsi konsumsi dan tabungan otomatis akan menurunkan porsi cicilan pinjaman di bulan Juni menjadi 11,2% dari 11,6%.
Hal itu mengindikasikan daya beli masyarakat yang masih tetap kuat, namun sudah mulai bersiap untuk menghadapi kondisi yang lebih berat ke depan.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/dru) Next Article Jelang Pilpres, Optimisme Konsumen Semakin Surut?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular