Emiten Milik Prajogo Pangestu Ini Merger, Kreditor Restui?

tahir saleh, CNBC Indonesia
10 October 2019 16:03
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berniat menggabungkan atau merger bisnis dengan anak usahanya PT Petrokimia Butadiene Indonesia.
Foto: cnnidonesia.com

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten milik Grup Barito Pacific, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berniat menggabungkan atau merger bisnis dengan anak usahanya PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI) ke dalam perusahaan. Melalui aksi korporasi tersebut Chandra Asri akan mengintegrasikan proses produksi secara keseluruhan.

Namun dalam proses merger ini, salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh TPIA adalah diperolehnya persetujuan atau tidak adanya keberatan dari para kreditor dari masing-masing perusahaan peserta gabungan tersebut, dalam hal ini kreditor TPIA dan PBI.

Suryandi, Direktur TPIA, mengungkapkan beberapa nama perbankan dalam negeri dan luar negeri yang belum memberikan persetujuan dan sudah merestui proses merger tersebut.


Adapun beberapa nama bank yang belum memberikan persetujuan yakni Bangkok Bank Public Company Limited Jakarta Branch, DBS Bank Ltd, PT Bank HSBC Indonesia.

"Hingga saat ni kami belum mendapatkan persetujuan dari Bangkok Bank Public Company Limited Jakarta Branch. Sedang dalam proses pengajuan kepada komite kredit Bangkok Bank Public Company," katanya dalam surat jawaban kepada Bursa Efek Indonesia, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (10/10/2019).

Deretan bank ini merupakan kreditor TPIA atas fasilitas perjanjian kredit senilai US$ 199,80 juta Single Currency Term Facility yang diteken pada 28 November 2016.



Para 26 Agustus 2019, perseroan juga telah menyampaikan surat kepada PT Bank DBS Indonesia sebagai agen fasilitas kredit tersebut, di mana perseroan meminta persetujuan untuk melepaskan jaminan berupa gadai atas saham perseraan dalam PT PBI sehubungan dengan merger ini.

Adapun untuk kreditor fasilitas kredit ini, TPIA sudah mengantongi persetujuan dari The Siam Commercial Bank Public Company Limited, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank ICBC Indonesia, dan PT Bank BNP Paribas Indonesia.

Selain itu, sebagai pemberitahuan (bukan kewajiban persetujuan), TPIA sudah menyampaikan pemberitahuan kepada kreditor lain dalam fasilitas yang berbeda yakni PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bangkok Bank Public.

"Untuk Bank Pertama akan disampaikan setelah tanggal efektif merger, untuk BCA dan Bangkok Bank akan disampaikan setelah diperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham [RUPS]."


PBI merupakan anak usaha yang seluruh sahamnya dimiliki TPIA itu. Dalam laporan keuangan Chandra Asri per Juni 2019, perseroan menguasai 99,98% saham PBI.

Manajemen TPIA pada 25 September silam sudah menyampaikan rencana merger dengan PBI. Tujuannya untuk menciptakan perusahaan petrokimia yang lebih terintegrasi di Indonesia guna menghadapi siklus industri petrokimia.

Emiten Milik Prajogo Pangestu Ini Merger, Kreditor Restui?Foto: Doc.Chandra Asri


Selain itu, kombinasi bisnis dari Grup Barito yang dikendalikan pengusaha nasional Prajogo Pangestu ini akan menciptakan perusahaan yang lebih kuat dan mampu bersaing dengan pemain petrokimia utama regional yang sebagian besar telah terintegrasi.

"Merger akan mengintegrasikan proses produksi secara keseluruhan, pemetaan produk yang lebih baik, serta meningkatkan sinergi pengadaan dan akuntansi. Dengan demikian, kinerja operasional diklaim dapat meningkat sehingga menciptakan perusahaan yang lebih sinergis, kuat, dan lebih efisien," tulis manajemen TPIA dalam prospektus.

Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan bisa dapat diperoleh pada 4 November 2019. Selain itu, TPIA akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 November 2019. Targetnya, penggabungan usaha itu berjalan efektif pada 1 Januari 2020.

Saham Chandra Asri dipegang mayoritas oleh Barito Pacific 41,51%, SCG Chemicals Company Limited 30,57%, Prajogo Pangestu 14,77%, dan investor publik 13,15%.

Chandra Asri akan merger dengan PBI

[Gambas:Video CNBC]


(tas/hps) Next Article Refinancing Utang, Emiten Milik Prajogo Rilis Bond Rp 1,5 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular