Kena Isu Negatif, Saham Emiten Milik Fitria Yusuf Ini Melesat

tahir saleh, CNBC Indonesia
10 October 2019 10:58
Harga saham emiten pengelola jalan tol, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) terus melesat.
Foto: Instagram

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten pengelola jalan tol, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) terus melesat pada perdagangan Kamis ini (10/10/2019) di sesi I di tengah sentimen negatif yang menimpa emiten yang dipimpin oleh sosialita dan publik figur asal Indonesia, Fitria Yusuf.

Sentimen negatif yang menyertai saham ini ialah dihentikan sementaranya satu proyek perusahaan. Proyek tersebut adalah Jalan Tol Depok-Antasari (Desari) yang dioperasikan oleh PT Citra Waspphutowa (CW) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Tol Desari, anak usaha dari CMNP.

Proyek tersebut dihentikan menyusul insiden ambruknya material bangunan saat dilakukan pengecoran pada Selasa lalu. Penghentian ini adalah instruksi langsung dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai Rabu malam (9/10/2019).


Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pukul 10.45 WIB, menunjukkan saham CMNP naik 1,47% di level Rp 2.070/saham. Dalam sepekan terakhir perdagangan, saham ini turun 6%, tapi dalam sebulan terakhir perdagangan saham CMNP meroket 44,25% dan year to date atau tahun berjalan saham ini terbang 62%.

Transaksi perdagangan memang tak terlalu besar. Hari ini saham CMNP ditransaksikan hanya Rp 9,04 juta dengan volume perdagangan 4.400 saham. Tak ada investor asing masuk hari ini, sementara secara tahun berjalan asing sudah melepas Rp 18,35 miliar saham CMNP.


Mengacu laporan keuangan CMNP per Juni 2019, Citra Waspphutowa (CW) didirikan pada 12 Januari 2006 dan penyelenggaraan ruas jalan Tol Desari dengan porsi kepemilikan saham CMNP sebesar 62,50%. Selain CW, perseroan juga memiliki anak usaha lain di jalan tol yakni 
PT Citra Margatama Surabaya (CMS) yang mengelola ruas jalan tol Simpang Susun Waru-Juanda Surabaya dan PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ), pengelola ruas jalan tol Soreang - Pasir Koja di Bandung.

Kena Isu Negatif, Saham Emiten Milik Fitria Yusuf Ini MelesatFoto: Suasana proyek pembangunan jalan tol Depok-Antasari (Desari) seksi 2 Brigif-Sawangan di Kawasan Krukut, Depok, Jawa Barat, Jumat (12/4). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)


CMNP saat ini dipimpin oleh Direktur Utama Fitria Yusuf dari sebelumnya dipegang oleh Tito Sulistio, mantan Direktur Utama BEI.

Per Juni 2019, mayoritas saham emiten ini dipegang oleh BP2S Singapore/BNP Paribas Wealth Management 47,16%, PT Raja Berkah Tentram 7,59%, direksi yakni Fitria Yusuf 4,42% dan Feisal Hamka 4,97%, sementara investor publik sebesar 35,86%. Fitria sebelumnya menjabat Wakil Direktur Utama sejak 2 Oktober 2016 dan pernah menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak 2012-2014.

Dalam keterangan resmi, Kementerian PUPR menginstruksikan pimpinan proyekCitra Waspphutowa, untuk menghentikan sementara kegiatan pengecoran dan mensterilisasi area pekerjaan di Tol Desari.

Tim Komite Keselamatan Konstruksi (K2) dan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) pada Rabu siang telah melakukan investigasi di lapangan dan menginstruksikan untuk menghentikan kegiatan pengecoran box traffic, menyusul insiden yang terjadi pada Selasa lalu.

"Pekerjaan dapat dilanjutkan setelah revisi desain shoring/perancah untuk Ramp 8 dan desain perkuatan shoring/perancah untuk Ramp 5 diserahkan, diperiksa, dan disetujui oleh Komite Keselamatan Konstruksi," tulis keterangan tersebut, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (10/10/2019).

Dalam keterangan resmi itu dijelaskan, bahwa insiden material yang runtuh itu terjadi pada Selasa, 8 Oktober 2019 pukul 01.42 WIB dini hari. Saat itu terjadi penurunan baseform sisi barat ketika pengecoran Top Slab Box Trafic Ramp 8 Krukut Junction di Tol Desari di wilayah Krukut, Depok, Jawa Barat.

Adapun kontraktor untuk proyek ini ialah PT Girder Indonesia. Sementara untuk konsultannya adalah PT Sarana Multi Daya. Proyek tersebut masuk dalam salah satu program strategis nasional (PSN) era Jokowi. Dikutip dari laman resmi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), proyek tersebut bernilai investasi Rp 2,99 triliun.


Tol ini dibangun sepanjang 21,54 km dan menjadi salah satu alternatif jalur masuk menuju kota Jakarta dari kawasan selatan Jakarta

Sebelumnya, pada 2018 lalu kecelakaan kerja juga pernah terjadi pada Seksi 1 Tol Desari, tepatnya di kawasan Simpang Susun Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan. Pada hari Selasa pagi 2 Januari 2018, enam girder roboh akibat tersenggol ekskavator yang sedang menggali tanah.


(tas/tas) Next Article Saham Turun Dipicu Insiden Tol Desari, Ini Jawaban CMNP!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular