Penjualan Mobil Anjlok, Prospekkah Kinerja Emiten Otomotif?

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
19 September 2019 11:08
Penjualan Mobil Anjlok, Prospekkah Kinerja Emiten Otomotif?
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten otomotif cenderung bergerak variatif pada awal perdagangan sesi I Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis ini (19/9/2019). Padahal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat hingga Agustus penjualan mobil turun double digit.

Pada pukul 09:53 WIB, harga saham emiten otomotif naungan Grup Astra kompak melemah. Tercatat, saham PT Asta International Tbk (ASII) terkoreksi 1,43% menjadi Rp 6.600/saham dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) melemah 0,38% ke level Rp 1.300/saham.

ASII dan AUTO juga tertimpa aksi jual oleh investor asing dengan nilai jual bersih masing-masing sebesar Rp 26,77 miliar dan Rp 5,21 miliar.


Berlawanan arah, harga saham PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) menguat 0,35% ke level Rp 1.425/saham dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) naik 0,29% menjadi Rp 1.755/saham.

Selain itu investor asing juga membukukan aksi beli bersih atas SMSM dan IMAS masing-masing senilai Rp 4 miliar dan Rp 155 juta.

Untuk diketahui, hingga akhir Agustus Gaikindo mencatat penjualan domestik turun 13,5% menjadi 660.286 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 763.444 unit. Ini artinya terdapat selisih capaian penjualan sebanyak 103.158 unit.

Momok utama yang menyebabkan penurunan volume penjualan mobil yaitu rendahnya permintaan dan ketatnya persaingan antarpemain.


Penurunan permintaan mobil dipicu oleh tingginya bunga kredit kepemilikan mobil seiring dengan peningkatan suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, kendati dalam beberapa bulan terakhir suku bunga acuan dipangkas hingga level 5,5% pada 22 Agustus silam.

Sementara itu ketatnya persaingan ditandai dengan masuknya pemain baru dari China, seperti Wuling, yang menawarkan harga lebih rendah. Belum lagi perang harga antarpemain lama.

Lalu, bagaimana performa emiten otomotif sepanjang tahun ini?

BERLANJUT KE HALAMAN 2: Kinerja emiten oto
Data Gaikindo mencatat pangsa pasar ASII meningkat menjadi 52,1% dari sebelumnya hanya 49,1%.

Sayangnya, peningkatan pangsa pasar tidak dibarengi dengan pertumbuhan volume penjualan karena perusahaan masih mencatatkan selisih penjualan mobil hingga 30.528 unit per akhir Agustus 2019.

Melansir laporan keuangan ASII, sepanjang paruh pertama 2019 pendapatan segmen otomotif melemah 1,81% menjadi Rp 50,38 triliun. Melalui keterbukaan informasi, manajemen perusahaan menyampaikan pemasukan dari segmen otomotif melemah karena penjualan mobil Astra turun 6% menjadi 253.000 unit (Januari-Juni).


Akan tetapi, secara umum, total pemasukan ASII tumbuh stabil dengan mencatatkan kenaikan 3,22% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 116,18 triliun dari sebelumnya Rp 112,55 triliun.

Namun, laba bersih perusahaan tertekan dengan tumbuh negatif 5,6% YoY, di mana ASII hanya mampu mengantongi keuntungan sebesar Rp 9,8 triliun, lebih rendah dari perolehan periode sebelumnya yang mencapai Rp 10,38 triliun.



Lebih lanjut, dari tabel di atas terlihat bahwa mayoritas emiten otomotif membukukan pertumbuhan laba positif pada semester I-2019, dengan IMAS mencatatkan kenaikan hingga dua belas kali lipat (1113,99% YoY).

Hingga akhir Juni 2019, perolehan keuntungan yang dicatatkan IMAS mencapai Rp 452,67 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 37,29 miliar. Jika ditelurusi lebih detail, laba bersih IMAS melesat disebabkan keuntungan atas penjualan investasi mencapai Rp 718,3 miliar.

Sementara itu, AUTO dan SMSM berhasil membukukan kenaikan laba bersih masing-masing sebesar 19,39% YoY ke Rp 245,69 miliar dan 5,92% YoY menjadi Rp 234 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular