Pelanggan dan Laba Naik Tipis, Rating FREN Merangkak ke CCC+

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
19 September 2019 10:57
Fitch Ratings Indonesia menaikkan peringkat nasional jangka panjang FREN.
Foto: detikFoto/Agung Pambudhy

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat Fitch Ratings Indonesia menaikkan peringkat nasional jangka panjang perusahaan telekomunikasi milik Grup Sinar Mas yaitu PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menjadi CCC+(idn) dari sebelumnya CCC(idn).

Kenaikan peringkat mencerminkan ekspektasi Fitch Ratings bahwa Smartfren akan tetap mempertahankan interest coverage pada level 1,0x-1,5x dalam jangka menengah atau sekitar 18 bulan ke depan, didukung oleh peningkatan profitabilitas yang kuat.

Interest coverage itu diukur dengan cara membagi operating EBITDAR (laba sebelum beban bunga, pajak, depresiasi, apresiasi, dan sewa) dengan beban bunga yang dibayarkan, lalu ditambah dengan beban sewa (operating EBITDAR/(beban bunga+beban sewa)).


"Namun, profil kredit Smartfren tetap dibatasi oleh arus kas yang masih lemah, yang menyebabkan ketidakmampuan untuk membiayai operasinya tanpa pendanaan eksternal yang bersifat ekuitas," ujar Salman Alamsyah, Associate Director Fitch Ratings Indonesia dalam rilisnya, Rabu kemarin (19/9/19).

Peringkat nasional 'CCC' menunjukkan bahwa risiko gagal bayar yang sangat tinggi relatif terhadap emiten atau surat utang lain di Indonesia

Interest coverage perusahaan diprediksi akan didukung oleh peningkatan jumlah pelanggan, yang akan mendorong profitabilitas yang lebih baik.


Interest coverage Smartfren diketahui sudah meningkat menjadi 1,2x pada akhir 2018 di mana EBITDA tumbuh ke Rp 975 miliar (2017: Rp 663 miliar) dan EBITDA margin meningkat menjadi 17,8% (2017: 14,2%). Perbaikan ini terjadi menyusul beberapa tahun terakhir di mana coverage masih di bawah 1,0x.

Pertumbuhan jumlah pelanggan perusahaan diprediksi Fitch Ratings masih tetap kecil secara signifikan dibanding tiga operator terbesar di Indonesia dalam jangka menengah, meskipun pelanggan Smartfren sedang mengalami pertumbuhan.

Produk Smartfren berupa unlimited 4G LTE data starter pack membantu perusahaan untuk meningkatkan jumlah pelanggan menjadi 17,8 juta pada akhir Juni 2019 (2018: 12,3 juta; 2017: 11,5 juta).

Namun, penambahan pelanggan secara berkelanjutan akan bergantung terhadap kemampuan Smartfren untuk melanjutkan investasinya yang besar untuk memperkuat infrastruktur 4G-nya. Smartfren adalah operator satu-satunya di Indonesia di mana seluruh spektrumnya difokuskan terhadap 4G LTE setelah penutupan jaringan CDMA-nya.

FREN juga diuntungkan dari tutupnya layanan Bolt milik Grup Lippo dan terjadi pengalihan pelanggan yang dimungkinkan dengan kerja sama kedua perusahaan.

Data BEI mencatat, pada perdagangan Kamis pagi ini, saham FREN menguat 3,25% di level Rp 159/saham. Year to date atau tahun berjalan, saham FREN melesat 104%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(irv/tas) Next Article Peringkat Utang Naik, Saham FREN naik 6% & Jawara Top Gainers

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular