
The Fed & Bank Indonesia Bikin Grogi, IHSG Ditutup Memerah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
21 August 2019 16:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan Rabu ini (21/8/2019) dengan koreksi sebesar 0,08% ke level 6.290,81, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat merangsek ke zona hijau sebelum akhirnya kembali terdampar di zona merah.
Per akhir sesi dua, indeks saham acuan di Indonesia tersebut membukukan koreksi sebesar 0,68% ke level 6.252,97.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong IHSG melemah di antaranya: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-1,34%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-2,03%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-2,26%), PT Astra International Tbk/ASII (-1,17%), dan PT Bank Mega Tbk/MEGA (-6,85%).
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang ditransaksikan di zona hijau: indeks Shanghai naik tipis 0,01%, indeks Hang Seng menguat 0,15%, dan indeks Kospi terapresiasi 0,22%.
Hubungan AS-China yang masih adem di bidang perdagangan sukses memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Pada hari Senin (19/8/2019) waktu setempat, AS mengumumkan perpanjangan atas izin sementara yang diberikan kepada Huawei untuk membeli beberapa komponen dari produsen asal AS. Perpanjangan tersebut diberikan selama 90 hari.
Seperti yang diketahui, pada bulan Mei Presiden AS Donald Trump mendeklarasikan kondisi darurat nasional di sektor teknologi melalui sebuah perintah eksekutif.
Dengan aturan itu, Menteri Perdagangan Wilbur Ross menjadi memiliki wewenang untuk memblokir transaksi dalam bidang teknologi informasi atau komunikasi yang menimbulkan risiko bagi keamanan nasional AS.
Bersamaan kebijakan ini, Huawei Technologies dan 70 entitas terafiliasi dimasukkan ke dalam daftar perusahaan yang dilarang membeli perangkat dan komponen dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah.
Tak lama berselang, pemerintah AS memberikan kelonggaran bagi Huawei untuk membeli beberapa komponen asal AS, sebuah langkah yang dimaksudkan untuk meminimalisir dampak yang dirasakan konsumen AS.
Kini, AS kembali melunak dengan memperpanjang kelonggaran yang mereka berikan kepada Huawei. Padahal pada akhir pekan, Trump memberi sinyal bahwa pelonggaran kepada Huawei tak akan diperpanjang.
Kala perang dagang antar dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia tak lagi tereskalasi, maka perekonomian global bisa dipacu untuk melaju di level yang relatif tinggi.
YUK LANJUT HALAMAN 2>>
Per akhir sesi dua, indeks saham acuan di Indonesia tersebut membukukan koreksi sebesar 0,68% ke level 6.252,97.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong IHSG melemah di antaranya: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-1,34%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-2,03%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-2,26%), PT Astra International Tbk/ASII (-1,17%), dan PT Bank Mega Tbk/MEGA (-6,85%).
![]() |
Hubungan AS-China yang masih adem di bidang perdagangan sukses memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Pada hari Senin (19/8/2019) waktu setempat, AS mengumumkan perpanjangan atas izin sementara yang diberikan kepada Huawei untuk membeli beberapa komponen dari produsen asal AS. Perpanjangan tersebut diberikan selama 90 hari.
Seperti yang diketahui, pada bulan Mei Presiden AS Donald Trump mendeklarasikan kondisi darurat nasional di sektor teknologi melalui sebuah perintah eksekutif.
Dengan aturan itu, Menteri Perdagangan Wilbur Ross menjadi memiliki wewenang untuk memblokir transaksi dalam bidang teknologi informasi atau komunikasi yang menimbulkan risiko bagi keamanan nasional AS.
Bersamaan kebijakan ini, Huawei Technologies dan 70 entitas terafiliasi dimasukkan ke dalam daftar perusahaan yang dilarang membeli perangkat dan komponen dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah.
Tak lama berselang, pemerintah AS memberikan kelonggaran bagi Huawei untuk membeli beberapa komponen asal AS, sebuah langkah yang dimaksudkan untuk meminimalisir dampak yang dirasakan konsumen AS.
Kini, AS kembali melunak dengan memperpanjang kelonggaran yang mereka berikan kepada Huawei. Padahal pada akhir pekan, Trump memberi sinyal bahwa pelonggaran kepada Huawei tak akan diperpanjang.
Kala perang dagang antar dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia tak lagi tereskalasi, maka perekonomian global bisa dipacu untuk melaju di level yang relatif tinggi.
YUK LANJUT HALAMAN 2>>
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular