
Hary Tanoe Gandeng iQIYI, Saham MNC Ditutup Melesat
tahir saleh, CNBC Indonesia
21 August 2019 16:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten media Grup MNC, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), langsung menguat 2,78% menjadi Rp 1.295/saham pada perdagangan Rabu ini (21/8/2019) setelah MNC resmi bakal membentuk usaha patungan (joint venture) dengan iQIYI, perusahaan digital internet asal China.
Kerja sama ini akan dilakukan dengan sinergi memproduksi konten video dan fokus pada bisnis digital berbasis internet atau Over the Top (OTT) di Indonesia. Rencananya, perusahaan patungan ini akan beroperasi pada kuartal IV-2019.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, kabar ini membuat saham MNCN ditutup naik 2,78% di level Rp 1.295/saham dengan nilai transaksi Rp 83 miliar dan volume perdagangan 64,97 juta saham. Secara tahun berjalan atau year to date, saham MNCN ini melonjak hingga 88%.
Hanya saja, investor asing hari ini melepas saham MNCN sebesar Rp 18,65 miliar sehingga aksi beli memang banyak dilakukan oleh investor domestik. Year to date, asing tercatat membukukan net sell (jual bersih) Rp 235 miliar.
Dalam keterangan resmi hari ini, manajemen MNCN mengungkapkan di perusahaan patungan ini, MNC dan iQIYI akan memiliki masing-masing 51% dan 49% saham. Keduanya akan saling menopang dalam pengembangan platform streaming video terbesar di Asia, China dan Indonesia secara global.
iQIYI yang merupakan bagian dari Baidu (mesin pencari terbesar di China) akan fokus pada penggunaan teknologi, sementara MNC akan bertanggung jawab untuk pemasaran dan promosi serta peraturan.
"Belanja iklan digital akan tumbuh dari 16% saat ini menjadi di atas 30% dari semua belanja iklan dalam 5 tahun ke depan, dan terus bertambah dua digit pada tahun-tahun berikutnya," kata Chairman Grup MNC, Hary Tanoesoedibjo, dalam keterangan resmi, Rabu (21/8/2019).
Hary menegaskan pendapatan per kapita Indonesia juga ditargetkan akan tumbuh dari US$ 4.000 menjadi US$ 6.000 dalam 5 tahun ke depan. Selanjutnya, pendapatan per kapita akan tumbuh menjadi sekitar US$ 10.000 dalam 10 tahun ke depan dengan pertumbuhan populasi 3 hingga 4 juta orang setiap tahun.
"Konsumsi akan tumbuh dengan cepat, termasuk pengeluaran dalam SVOD [streaming video on demand] online. Kombinasi iQIYI dan MNC akan menciptakan sinergi yang sangat kuat dalam layanan streaming video di Indonesia," tegas Hary Tanoe.
Mengutip data Media Partners Asia (MPA), bisnis video online Asia diperkirakan akan tumbuh dua kali lipat dari US$ 26 miliar pada 2019 menjadi US$ 52 miliar pada 2024.
Ini kata analis soal goyangnya saham MNC.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/hps) Next Article Siapkan Rp 675 M, Emiten Hary Tanoe Baru Buyback Rp 103 M
Kerja sama ini akan dilakukan dengan sinergi memproduksi konten video dan fokus pada bisnis digital berbasis internet atau Over the Top (OTT) di Indonesia. Rencananya, perusahaan patungan ini akan beroperasi pada kuartal IV-2019.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, kabar ini membuat saham MNCN ditutup naik 2,78% di level Rp 1.295/saham dengan nilai transaksi Rp 83 miliar dan volume perdagangan 64,97 juta saham. Secara tahun berjalan atau year to date, saham MNCN ini melonjak hingga 88%.
Hanya saja, investor asing hari ini melepas saham MNCN sebesar Rp 18,65 miliar sehingga aksi beli memang banyak dilakukan oleh investor domestik. Year to date, asing tercatat membukukan net sell (jual bersih) Rp 235 miliar.
Dalam keterangan resmi hari ini, manajemen MNCN mengungkapkan di perusahaan patungan ini, MNC dan iQIYI akan memiliki masing-masing 51% dan 49% saham. Keduanya akan saling menopang dalam pengembangan platform streaming video terbesar di Asia, China dan Indonesia secara global.
iQIYI yang merupakan bagian dari Baidu (mesin pencari terbesar di China) akan fokus pada penggunaan teknologi, sementara MNC akan bertanggung jawab untuk pemasaran dan promosi serta peraturan.
"Belanja iklan digital akan tumbuh dari 16% saat ini menjadi di atas 30% dari semua belanja iklan dalam 5 tahun ke depan, dan terus bertambah dua digit pada tahun-tahun berikutnya," kata Chairman Grup MNC, Hary Tanoesoedibjo, dalam keterangan resmi, Rabu (21/8/2019).
Hary menegaskan pendapatan per kapita Indonesia juga ditargetkan akan tumbuh dari US$ 4.000 menjadi US$ 6.000 dalam 5 tahun ke depan. Selanjutnya, pendapatan per kapita akan tumbuh menjadi sekitar US$ 10.000 dalam 10 tahun ke depan dengan pertumbuhan populasi 3 hingga 4 juta orang setiap tahun.
"Konsumsi akan tumbuh dengan cepat, termasuk pengeluaran dalam SVOD [streaming video on demand] online. Kombinasi iQIYI dan MNC akan menciptakan sinergi yang sangat kuat dalam layanan streaming video di Indonesia," tegas Hary Tanoe.
Mengutip data Media Partners Asia (MPA), bisnis video online Asia diperkirakan akan tumbuh dua kali lipat dari US$ 26 miliar pada 2019 menjadi US$ 52 miliar pada 2024.
Ini kata analis soal goyangnya saham MNC.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/hps) Next Article Siapkan Rp 675 M, Emiten Hary Tanoe Baru Buyback Rp 103 M
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular