
Mau Cuan? Beli Emas, Berapapun Harganya!
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
21 August 2019 15:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Mark Mobius menyarankan investor untuk membeli emas pada saat berapapun harganya karena dalam jangka panjang, berinvestasi di emas akan memberikan imbal hasil yang tinggi. Apalagi saat ini bank-bank sentral dunia mulai melonggarkan kebijakan moneter.
Selain itu, kenaikan harga cryptocurrency juga akan membuat permintaan emas menjadi lebih tinggi, kata mantan investor yang juga pendiri Mobius Capital Partners LLP itu.
"Prospek jangka panjang emas naik, naik dan naik, dan alasan mengapa saya mengatakannya adalah karena jumlah uang yang beredar naik, naik dan naik," kata Mobius kepada Bloomberg TV dikutip dari www.livemint.com.
"Saya pikir Anda harus membeli di level (harga) apa pun, terus terang."
Mengutip laporan Live Mint, harga emas telah menyentuh level tertinggi enam tahun pada bulan ini akibat berita kemungkinan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve dan bank sentral lainnya akan menurunkan suku bunga. Rencana pemangkasan suku bunga ini ramai mencuat setelah ekonomi dunia diperkirakan akan melambat akibat perang dagang antara AS-China.
Bahkan, imbal hasi (yields) obligasi pemerintah AS Treasury sempat membentuk kurva inversi, menimbulkan isu ancaman resesi. Akibat hal ini, banyak investor beralih berinvestasi di emas.
"Akibat rencana bank sentral untuk menurunkan suku bunga, mereka (para investor) akan kelabakan (di pasar saham)," kata Mobius.
Pria yang pernah bekerja di Franklin Templeton Investments selama tiga dekade itu juga menyarankan agar para pelaku pasar menginvestasikan sekitar 10% dari portofolio ke bullion fisik (emas).
Mobius juga mengatakan kemunculan mata uang digital seperti Bitcoin dengan tingkat harga yang fantastis sebenarnya akan meningkatkan pembelian emas batangan.
"Anda memiliki semua mata uang ini, mata uang baru ikut bermain," katanya.
"Saya menyebut mereka 'mata uang psiko', karena ini masalah kepercayaan, baik Anda percaya pada Bitcoin atau mata uang dunia maya lainnya. Saya pikir dengan kemunculan mata uang digital itu, akan ada permintaan untuk aset nyata, keras, dan itu termasuk emas."
Pada hari Selasa (20/8/19), harga spot emas mencapai rekor tertinggi sejak 2013, yaitu diperdagangkan di US$ 1.496,47 per ons. Harganya telah naik 17% tahun ini. Sebelumnya pada awal Juli, Mobius telah memproyeksikan harga emas akan naik mencapai US$ 1.500.
Menakar Cuan & Risiko Investasi Emas
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Flash Back 2011, Harap Waspada Harga Emas Bisa Menukik Tajam
Selain itu, kenaikan harga cryptocurrency juga akan membuat permintaan emas menjadi lebih tinggi, kata mantan investor yang juga pendiri Mobius Capital Partners LLP itu.
"Prospek jangka panjang emas naik, naik dan naik, dan alasan mengapa saya mengatakannya adalah karena jumlah uang yang beredar naik, naik dan naik," kata Mobius kepada Bloomberg TV dikutip dari www.livemint.com.
"Saya pikir Anda harus membeli di level (harga) apa pun, terus terang."
Bahkan, imbal hasi (yields) obligasi pemerintah AS Treasury sempat membentuk kurva inversi, menimbulkan isu ancaman resesi. Akibat hal ini, banyak investor beralih berinvestasi di emas.
"Akibat rencana bank sentral untuk menurunkan suku bunga, mereka (para investor) akan kelabakan (di pasar saham)," kata Mobius.
Pria yang pernah bekerja di Franklin Templeton Investments selama tiga dekade itu juga menyarankan agar para pelaku pasar menginvestasikan sekitar 10% dari portofolio ke bullion fisik (emas).
Mobius juga mengatakan kemunculan mata uang digital seperti Bitcoin dengan tingkat harga yang fantastis sebenarnya akan meningkatkan pembelian emas batangan.
"Anda memiliki semua mata uang ini, mata uang baru ikut bermain," katanya.
"Saya menyebut mereka 'mata uang psiko', karena ini masalah kepercayaan, baik Anda percaya pada Bitcoin atau mata uang dunia maya lainnya. Saya pikir dengan kemunculan mata uang digital itu, akan ada permintaan untuk aset nyata, keras, dan itu termasuk emas."
Pada hari Selasa (20/8/19), harga spot emas mencapai rekor tertinggi sejak 2013, yaitu diperdagangkan di US$ 1.496,47 per ons. Harganya telah naik 17% tahun ini. Sebelumnya pada awal Juli, Mobius telah memproyeksikan harga emas akan naik mencapai US$ 1.500.
Menakar Cuan & Risiko Investasi Emas
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Flash Back 2011, Harap Waspada Harga Emas Bisa Menukik Tajam
Most Popular