
Asa Besar Terhadap AS-China, IHSG Sesi I Ditutup Hijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
14 January 2020 12:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan kedua di pekan ini, Selasa (14/1/2020), di zona hijau.
Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat 0,2% ke level 6.308,89. Per akhir sesi satu, apresiasi indeks saham acuan di Indonesia tersebut adalah sebesar 0,15% ke level 6.306,12.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendongkrak kinerja IHSG di antaranya: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (+1,33%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+0,74%), PT Bank Danamon Indonesia Tbk/BDMN (+5,44%), PT Astra International Tbk/ASII (+0,72%), dan PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+0,6%).
Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang bergerak di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei naik 0,65%, indeks Straits Times terkerek 0,32%, dan indeks Kospi bertambah 0,27%.
Aura damai dagang AS-China yang kian terasa menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Melansir CNBC International, AS dan China dijadwalkan untuk menandatangani kesepakatan dagang tahap satu pada hari Rabu (15/1/2020) di AS.
Melansir Reuters, sebanyak lebih dari 200 undangan telah disebar untuk seremoni penandatanganan kesepakatan dagang tahap satu esok hari. Seremoni penandatanganan kesepakatan dagang akan digelar di Washington, tepatnya di Gedung Putih.
Menurut Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, komitmen China terkait kesepakatan dagang tahap satu tidaklah berubah dalam proses penerjemahan teks kesepakatan dagang yang panjang.
"Itu (komitmen dari China) tidaklah berubah dalam proses penerjemahan," kata Mnuchin dalam acara "Sunday Morning Futures with Maria Bartiromo", seperti dilansir dari Reuters.
"Kami telah melalui proses penerjemahan yang saya rasa kita sebut sebagai permasalahan teknis."
Menurut Mnuchin, teks kesepakatan dagang kedua negara akan dirilis pada pekan ini, tepatnya pada hari penandatanganan.
"Dan orang-orang dapat melihatnya. Ini adalah kesepakatan yang sangat menyeluruh," sebut Mnuchin.
Sebelumnya pada pekan lalu, China mengumumkan bahwa Wakil Perdana Menteri Liu He akan berkunjung ke Washington pada pekan ini untuk meneken kesepakatan dagang tahap satu.
"Karena undangan dari AS, Liu He akan memimpin delegasi ke Washington dari tanggal 13 hingga 15 Januari untuk menandatangani perjanjian fase I," kata Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng, seperti dikutip dari AFP.
Sebelumnya lagi, tanda-tanda bahwa kesepakatan dagang tahap satu akan bisa diteken pada pekan ini juga sudah sempat terasa. Melansir Global Times, AS dan China berada di jalur yang tepat untuk meneken kesepakatan dagang tahap satu.
Menurut para sumber dan analis yang diwawancarai oleh Global Times, seremoni penandatanganan kesepakatan dagang kedua negara bisa diselenggarakan pada pekan ini.
Sebagai informasi, Global Times merupakan media yang dimiliki dan dijalankan oleh Partai Komunis sehingga informasi yang diberikan terkait perkembangan perang dagang AS-China memang biasanya akurat.
Sejauh ini, AS sudah mengenakan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China sekitar US$ 360 miliar, sementara China membalas dengan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal AS senilai US$ 110 miliar.
Sejauh ini, AS dan China masih merupakan dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di planet bumi. Ketika keduanya bisa meneken kesepakatan dagang tahap satu, arus perdagangan dan investasi dunia bisa pulih. Hal ini praktis menjadi kabar positif bagi bursa saham dunia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Tutup Akhir Pekan di Zona Merah, Pergerakan IHSG Flat
Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat 0,2% ke level 6.308,89. Per akhir sesi satu, apresiasi indeks saham acuan di Indonesia tersebut adalah sebesar 0,15% ke level 6.306,12.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendongkrak kinerja IHSG di antaranya: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (+1,33%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+0,74%), PT Bank Danamon Indonesia Tbk/BDMN (+5,44%), PT Astra International Tbk/ASII (+0,72%), dan PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+0,6%).
Aura damai dagang AS-China yang kian terasa menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Melansir CNBC International, AS dan China dijadwalkan untuk menandatangani kesepakatan dagang tahap satu pada hari Rabu (15/1/2020) di AS.
Melansir Reuters, sebanyak lebih dari 200 undangan telah disebar untuk seremoni penandatanganan kesepakatan dagang tahap satu esok hari. Seremoni penandatanganan kesepakatan dagang akan digelar di Washington, tepatnya di Gedung Putih.
Menurut Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, komitmen China terkait kesepakatan dagang tahap satu tidaklah berubah dalam proses penerjemahan teks kesepakatan dagang yang panjang.
"Itu (komitmen dari China) tidaklah berubah dalam proses penerjemahan," kata Mnuchin dalam acara "Sunday Morning Futures with Maria Bartiromo", seperti dilansir dari Reuters.
"Kami telah melalui proses penerjemahan yang saya rasa kita sebut sebagai permasalahan teknis."
Menurut Mnuchin, teks kesepakatan dagang kedua negara akan dirilis pada pekan ini, tepatnya pada hari penandatanganan.
"Dan orang-orang dapat melihatnya. Ini adalah kesepakatan yang sangat menyeluruh," sebut Mnuchin.
Sebelumnya pada pekan lalu, China mengumumkan bahwa Wakil Perdana Menteri Liu He akan berkunjung ke Washington pada pekan ini untuk meneken kesepakatan dagang tahap satu.
"Karena undangan dari AS, Liu He akan memimpin delegasi ke Washington dari tanggal 13 hingga 15 Januari untuk menandatangani perjanjian fase I," kata Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng, seperti dikutip dari AFP.
Sebelumnya lagi, tanda-tanda bahwa kesepakatan dagang tahap satu akan bisa diteken pada pekan ini juga sudah sempat terasa. Melansir Global Times, AS dan China berada di jalur yang tepat untuk meneken kesepakatan dagang tahap satu.
Menurut para sumber dan analis yang diwawancarai oleh Global Times, seremoni penandatanganan kesepakatan dagang kedua negara bisa diselenggarakan pada pekan ini.
Sebagai informasi, Global Times merupakan media yang dimiliki dan dijalankan oleh Partai Komunis sehingga informasi yang diberikan terkait perkembangan perang dagang AS-China memang biasanya akurat.
Sejauh ini, AS sudah mengenakan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China sekitar US$ 360 miliar, sementara China membalas dengan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal AS senilai US$ 110 miliar.
Sejauh ini, AS dan China masih merupakan dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di planet bumi. Ketika keduanya bisa meneken kesepakatan dagang tahap satu, arus perdagangan dan investasi dunia bisa pulih. Hal ini praktis menjadi kabar positif bagi bursa saham dunia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Tutup Akhir Pekan di Zona Merah, Pergerakan IHSG Flat
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular