Saham Bank Artos Meroket 25% di Tengah Isu Akuisisi

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
21 August 2019 16:14
Berdasarkan informasi dari salah satu pelaku pasar, bank ini akan diakuisisi oleh salah satu konsorsium lokal.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) melesat dan mendekati level auto reject atas. Berdasarkan informasi dari salah satu pelaku pasar, bank ini akan diakuisisi oleh salah satu konsorsium lokal.

Pada saat penutupan perdagangan hari ini, harga saham ARTO naik 24,81% ke level Rp 830/saham. Nilai transaksi saham ini tercatat hanya 66,20 ribu dengan nilai transaksi Rp 53,59 juta.

Harga saham ARTO sepanjang tahun ini bergerak liar, secara year to date kenaikan harga sahamnya mencapai 351,09%. Ini disebabkan karena spekulasi akan diakusisi oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Namun dalam keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan kemarin, Selasa (20/08/2019), Corporate Secretary ARTO Deddy Triyana membantah soal kabar tersebut.

Dari sumber informasi yang diperoleh CNBC Indonesia, konsorsium yang akan membeli bank ini kumpulan pemodal yang dikoordinir oleh salah satu bankir senior.

"Ada salah satu konsorsium yang akan membeli Bank Arto. Ada bankir senior yang tergabung dalam konsorsium tersebut," sebut sumber tersebut kepada CNBC Indoensia, Rabu (21/08/2019).

Harga saham yang bergerak liar tersebut sempat membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenakan sanksi penghentian sementara perdagangan saham ARTO pada Senin (19/08/2019).

Bank Artos resmi mencatatkan saham di BEI pada 12 Januari 2016. Harga saham pada saat IPO dilepas pada harga Rp 132/saham.

Pemegang saham terbesar Bank Arto adalah Arto Hardy sebanyak 32%. Lalu ada Lanny Miguna 12%, Sinarta Arto Hardy 12%, William Arto Hardy 12%, Lina Arto Hardy 12% dan publik 20%.


(hps/dru) Next Article Rugi Bersih ARTO Q1-2019 Capai Rp 6,03 M

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular