Rugi 5 Tahun Beruntun, ARTO Dilirik Jerry Ng & Patrick Waluyo
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
22 August 2019 12:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu emiten perbankan Indonesia, PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) akan segera memiliki pengendali baru dalam waktu dekat ini.
Dalam dokumen Ringkasan Rancangan Akuisisi yang dipublikasikan Kamis ini (22/8/2019), manajemen Bank Artos menyampaikan bahwa PT Metamorfis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology Ltd (WTT) akan mengambilalih 51% kepemilikan saham perusahaan dari pemilik saham sebelumnya, yakni keluarga besar Arto Hardy.
Data pemegang saham perusahaan:
Sumber: Bank Artos
Berdasarkan data pemegang saham, keluarga besar Arto Hardy yang awalnya memiliki 80% saham ARTO, setelah proses akuisisi rampung hanya berhak atas 29% kepemilikan saham perusahaan. MEI dan WTT masing-masing akan memiliki porsi saham sebesar 37,65% dan 13,35%.
MEI merupakan perusahaan konsultan manajemen yang berdiri di tahun 2014. Pada tanggal Ringkasan Rancangan Akuisisi ini diterbitkan, MEI masih dalam proses perubahan susunan pemegang saham, di mana Jerry Ng akan mengambil alih porsi kepemilikan saham Johny Ng dan PT Inflow Solutions yang saat ini masing-masing berhak atas 50% saham MEI.
Per 2 September 2019, Jerry Ng akan menjadi pemegang saham mayoritas MEI dengan kepemilikan saham sebesar 76,36%, sedangkan 23,64% ajab dimiliki oleh PT Sugi Global Persada.
Jerry Ng terakhir kali menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). Mundurnya Jerry Ng di BPTN pada Kamis (31/1/2019) setelah proses merger antara BTPN dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI).
Adapun pemegang saham pengendali ARTO lainnya, WTT. Ini adalah perusahaan investasi yang terdaftar di Hong Kong pada tahun 2014. Pemegang saham utama WTT adalah Ares Wonder Group (AWG) yang merupakan perusahaan investasi yang terdaftar di Kepulauan Cayman, salah satu negara bebas pajak.
AWG dikendalikan oleh pengusaha Patrick Sugito Waluyo yang sejak tahun 2003 juga merupakan pendiri dan pengelola Northstar Group.
Di lain pihak, dari sisi kinerja keuangan, sejatinya emiten perbankan satu ini tidak membukukan performa yang ciamik.
Pada paruh pertama tahun ini, pendapatan bunga bersih perusahaan anjlok 47,11% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 7,7 miliar dari sebelumnya Rp 14,57 miliar di semester I-2018.
Hal ini mengakibatkan total kerugian yang dibukukan ARTO pada semester I-2019 membengkak dua kali lipat atau 109,97% YoY menjadi Rp 14,16 miliar. Ini berarti, setidaknya dalam 5 tahun terakhir atau sejak tahun 2015, perusahaan rajin menyetor rapor merah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas) Next Article Bank Artos Miliki Pengendali Baru
Dalam dokumen Ringkasan Rancangan Akuisisi yang dipublikasikan Kamis ini (22/8/2019), manajemen Bank Artos menyampaikan bahwa PT Metamorfis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology Ltd (WTT) akan mengambilalih 51% kepemilikan saham perusahaan dari pemilik saham sebelumnya, yakni keluarga besar Arto Hardy.
Data pemegang saham perusahaan:
No | Pemegang Saham | Sebelum Akuisisi | Sesudah Akuisisi |
1 | Arto Hardy | 39.50% | 24.50% |
2 | Sinatra Arto Hardy | 13.50% | 1.50% |
3 | William Arto Hardy | 13.50% | 1.50% |
4 | Lina Arto Hardy | 13.50% | 1.50% |
5 | MEI | - | 37.65% |
6 | WTT | - | 13.35% |
7 | Masyarakat | 20.00% | 20.00% |
MEI merupakan perusahaan konsultan manajemen yang berdiri di tahun 2014. Pada tanggal Ringkasan Rancangan Akuisisi ini diterbitkan, MEI masih dalam proses perubahan susunan pemegang saham, di mana Jerry Ng akan mengambil alih porsi kepemilikan saham Johny Ng dan PT Inflow Solutions yang saat ini masing-masing berhak atas 50% saham MEI.
Per 2 September 2019, Jerry Ng akan menjadi pemegang saham mayoritas MEI dengan kepemilikan saham sebesar 76,36%, sedangkan 23,64% ajab dimiliki oleh PT Sugi Global Persada.
Jerry Ng terakhir kali menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). Mundurnya Jerry Ng di BPTN pada Kamis (31/1/2019) setelah proses merger antara BTPN dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI).
Adapun pemegang saham pengendali ARTO lainnya, WTT. Ini adalah perusahaan investasi yang terdaftar di Hong Kong pada tahun 2014. Pemegang saham utama WTT adalah Ares Wonder Group (AWG) yang merupakan perusahaan investasi yang terdaftar di Kepulauan Cayman, salah satu negara bebas pajak.
AWG dikendalikan oleh pengusaha Patrick Sugito Waluyo yang sejak tahun 2003 juga merupakan pendiri dan pengelola Northstar Group.
Di lain pihak, dari sisi kinerja keuangan, sejatinya emiten perbankan satu ini tidak membukukan performa yang ciamik.
Pada paruh pertama tahun ini, pendapatan bunga bersih perusahaan anjlok 47,11% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 7,7 miliar dari sebelumnya Rp 14,57 miliar di semester I-2018.
Hal ini mengakibatkan total kerugian yang dibukukan ARTO pada semester I-2019 membengkak dua kali lipat atau 109,97% YoY menjadi Rp 14,16 miliar. Ini berarti, setidaknya dalam 5 tahun terakhir atau sejak tahun 2015, perusahaan rajin menyetor rapor merah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas) Next Article Bank Artos Miliki Pengendali Baru
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular