Jelang Musim Laporan Keuangan, Ini Emiten Yang Mulai Diborong

M Malik Haknuh, CNBC Indonesia
20 January 2023 14:25
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di awal tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau mengalami koreksi berkali-kali. Kendati demikian, dengan semakin dekatnya rilis laporan keuangan emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG kembali mengalami penguatan di pekan ketiga.

Investor memiliki ekspektasi positif terhadap hasil dari rilis data keuangan emiten periode tahun fiskal 2022. Penelusuran Tim CNBC Indonesia Research, laporan keuangan FY22 akan mulai dirilis pada akhir Januari.

Secara keseluruhan, perkiraan untuk yang awal-awal rilis laporan keuangan didominasi oleh emiten perbankan. Emiten perbankan big cap diperkirakan mulai rilis pada minggu ke empat bulan in.

Kemudian pada pertengahan Februari menyusul saham di sektor teknologi dan konsumer seperti UNVR dan GOTO, dan dilanjutkan oleh emiten lainnya di bulan dan tanggal berikutnya. Menurut peraturan BEI, Laporan Keuangan Interim yang diaudit oleh Akuntan Publik, dilaporkan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tanggal Laporan Keuangan Interim dimaksud.

Menyikapi rilis laporan keuangan yang diperkirakan akan mulai rilis, investor pun terpantau mulai aktif lagi melakukan perdagangan saham dan mengoleksinya. Hal ini tercermin pada data frekuensi perdagangan serta penguatan yang terjadi pada beberapa emiten seperti: BBNI yang diperdagangkan mencapai 17.925 kali di pekan ketiga awal tahun ini. Investor asing pun mulai melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 119,77 miliar, selama pekan ketiga pun harga saham BBNI telah naik sebesar 4,03%.

Disusul BBCA yang telah menguat juga 3,11% di minggu ketiga ini. BBCA telah diperdagangkan sebanyak 63.158 kali. Begitu juga dengan BBRI dan BMRI yang naik 4,02% dan 8,45% setelah diperdagangkan masing-masing sebanyak 33.555 kali dan 61.303 kali.

Penguatan pada saham bluechip tersebut, disinyalir dari sentimen rilis laporan keuangan tahun fiskal 2022 yang diekspektasikan investor masih akan mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gagal Lewati 7.200, IHSG Bakal Balik Melemah di Sesi 2?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular