
Gagal Lewati 7.200, IHSG Bakal Balik Melemah di Sesi 2?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kejutan dari Bank Indonesia (BI) dengan menaikkan suku bunga acuan Selasa kemarin membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menguat hingga menyentuh level 7.200.
Sayangnya IHSG kehabisan tenaga, penguatan terpangkas dan mengakhiri sesi I di 7.169,74 atau menguat 0,04% saja.
Bank Indonesia kemarin menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,75%, secara keseluruhan pasar menyambut baik keputusan tersebut. Apalagi, meski suku bunga dinaikkan karena inflasi yang diperkirakan menanjak, pertumbuhan ekonomi diramal masih tetap tinggi.
Namun, tekanan dari eksternal membuat IHSG sulit menguat lebih jauh. Sentimen negatif datang dari bursa saham Amerika Serikat yang kembali merosot. Artinya, sentimen dari eksternal masih belum bagus, sehingga laju IHSG tertahan.
Secara teknikal, jika dilihat dari grafik harian sejak mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di level 7.355 pada 11 April lalu, IHSG mengalami pasang surut. Dua kali jeblok, dua kali juga sukses bangkit. Meski demikian, kenaikan IHSG dalam 2 kali tersebut membentuk higher low atau level tinggi yang lebih rendah dari sebelumnya.
Hal ini mengindikasikan IHSG masih akan cukup sulit untuk terus menguat, kecuali bisa melewati level 7.257 yang merupakan level tertinggi 9 Juni.
![]() Foto: Refinitiv |
Indikator Stochastic pada grafik harian mulai turun dari wilayah jenuh jual (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Stochastic yang baru turun tersebut tentunya memberikan tekanan bagi IHSG.
![]() Foto: Refinitiv |
Begitu juga dengan Stochastic pada grafik 1 jam yang mendekati overbought, yang artinya ruang penguatan IHSG mulai terbatas.
Lebel 7.200 menjadi resisten kuat, selama tertahan di bawahnya IHSG berisiko turun. Support 7.145, jika ditembus IHSG berisiko turun ke 7.120 hingga 7.110.
Sementara jika mampu menembus 7.200, IHSG berpeluang menguat ke 7.220 hingga 7.230.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000