
Jokowi Pidato, IHSG Mulai Limbung! Ada Apa?
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
16 August 2019 10:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Jumat ini (16/8/2019) dengan apresiasi sebesar 0,11% ke level 6.264,38.
IHSG kemudian sempat bertahan beberapa saat di zona hijau, sebelum akhirnya banting setir ke zona merah. Namun tak lama kemudian, IHSG berhasil kembali ke zona hijau.
Pada pukul 10:00 WIB, indeks saham acuan di Indonesia tersebut ditransaksikan menguat 0,15% ke level 6.267,15.
Walau berhasil kembali ke zona hijau, terlihat bahwa IHSG mulai limbung. Untuk diketahui, mayoritas bursa saham utama Benua Kuning kini sedang terjebak di zona merah. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei melemah 0,05%, indeks Straits Times jatuh 0,75%, dan indeks Kospi berkurang 0,8%.
Memanasnya perang dagang AS-China menjadi faktor yang memantik aksi jual di bursa saham utama Benua Kuning. Kemarin sore (15/8/2019), Kementerian Keuangan China mengatakan bahwa pihaknya harus mengambil langkah balasan guna merespons rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan bea masuk senilai 10% bagi produk impor asal China yang hingga kini belum terdampak perang dagang.
Itikat baik dari AS ternyata tak digubris oleh China. Seperti yang diketahui, pada hari Selasa (13/8/2019) Kantor Perwakilan Dagang AS mengumumkan bahwa pihaknya akan menghapus beberapa produk dari daftar produk impor asal China yang akan dikenakan bea masuk baru pada awal bulan depan.
Kantor Perwakilan Dagang AS dalam pernyataan resminya mengatakan bahwa keputusan ini dilandasi oleh alasan "kesehatan, keselamatan, keamanan nasional, dan faktor-faktor lainnya", dilansir dari CNBC International.
Lebih lanjut, pengenaan bea masuk baru senilai 10% untuk berbagai produk lainnya yang sejatinya akan mulai berlaku efektif pada awal September diputuskan ditunda hingga 15 Desember. Produk-produk yang akan ditunda pengenaan bea masuknya mencakup ponsel selular, laptop, konsol video game, dan monitor komputer.
Sejatinya, China kemudian mengeluarkan pernyataan yang relatif adem. Kementerian Luar Negeri China mengungkapkan optimisme bahwa kedua belah pihak bisa menemukan solusi untuk perang dagang kedua negara yang sudah berlangsung begitu lama.
"Dengan dasar kesetaraan dan rasa saling menghormati, kita dapat menemukan solusi yang saling menguntungkan melalui dialog dan konsultasi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying, dilansir dari CNBC International.
Namun, pelaku pasar sudah dibuat kelewat takut bahwa China akan segera meluncurkan serangan balasan terhadap AS.
LANJUT KE HALAMAN 2>>
IHSG kemudian sempat bertahan beberapa saat di zona hijau, sebelum akhirnya banting setir ke zona merah. Namun tak lama kemudian, IHSG berhasil kembali ke zona hijau.
Pada pukul 10:00 WIB, indeks saham acuan di Indonesia tersebut ditransaksikan menguat 0,15% ke level 6.267,15.
Memanasnya perang dagang AS-China menjadi faktor yang memantik aksi jual di bursa saham utama Benua Kuning. Kemarin sore (15/8/2019), Kementerian Keuangan China mengatakan bahwa pihaknya harus mengambil langkah balasan guna merespons rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan bea masuk senilai 10% bagi produk impor asal China yang hingga kini belum terdampak perang dagang.
Itikat baik dari AS ternyata tak digubris oleh China. Seperti yang diketahui, pada hari Selasa (13/8/2019) Kantor Perwakilan Dagang AS mengumumkan bahwa pihaknya akan menghapus beberapa produk dari daftar produk impor asal China yang akan dikenakan bea masuk baru pada awal bulan depan.
Kantor Perwakilan Dagang AS dalam pernyataan resminya mengatakan bahwa keputusan ini dilandasi oleh alasan "kesehatan, keselamatan, keamanan nasional, dan faktor-faktor lainnya", dilansir dari CNBC International.
Lebih lanjut, pengenaan bea masuk baru senilai 10% untuk berbagai produk lainnya yang sejatinya akan mulai berlaku efektif pada awal September diputuskan ditunda hingga 15 Desember. Produk-produk yang akan ditunda pengenaan bea masuknya mencakup ponsel selular, laptop, konsol video game, dan monitor komputer.
Sejatinya, China kemudian mengeluarkan pernyataan yang relatif adem. Kementerian Luar Negeri China mengungkapkan optimisme bahwa kedua belah pihak bisa menemukan solusi untuk perang dagang kedua negara yang sudah berlangsung begitu lama.
"Dengan dasar kesetaraan dan rasa saling menghormati, kita dapat menemukan solusi yang saling menguntungkan melalui dialog dan konsultasi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying, dilansir dari CNBC International.
Namun, pelaku pasar sudah dibuat kelewat takut bahwa China akan segera meluncurkan serangan balasan terhadap AS.
LANJUT KE HALAMAN 2>>
Next Page
Jangan Lupakan Potensi Resesi di AS
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular