
Kasih Utang Rp 3 T, Ini Alasan LPEI Biayai Grup Duniatex
Monica Wareza, CNBC Indonesia
30 July 2019 16:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menyebutkan Grup Duniatex telah menjadi debitur lembaga ini sejak 2007, waktu yang bersamaan dengan masa ketika perbankan mulai memangkas kredit untuk industri tekstil dan produk tekstil (PTP).
Corporate Secretary LPEI Emalia Tisnamisastra mengatakan pertimbangan pemberian kredit ke perusahaan ini lantaran pihaknya menilai industri ini mampu menyerap banyak tenaga kerja.
Perusahaan tersebut juga membuka lapangan pekerjaan untuk warga sekitar pabrik yang pendidikan rata-rata karyawannya adalah tamatan SMP/SMA.
"Aspek development impact menjadi salah satu pertimbangan LPEI dalam menyalurkan fasilitas pembiayaan. Duniatex memiliki jumlah karyawan sebanyak 55 ribu orang dengan pendidikan rata-rata SMP/SMA dan sederajat," kata Emalia kepada CNBC Indonesia, Senin (29/7/2019) malam.
Selain itu, efek pemberian kredit kepada Duniatex itu juga akan memberikan runtutan atau multiplier effect untuk wilayah sekitarnya dengan berkembangnya industri mikro, kecil dan menengah sebagai rantai pasok atau supply chain perusahaan.
Faktor lainnya adalah Duniatex dianggap bisa memberikan kontribusi ekspor yang besar bagi negara seiring dengan prospek ekspor produk TPT. Selain itu, sektor ini juga menjadi industri unggulan dari Kementerian Perindustrian.
Adapun pembiayaan yang disalurkan LPEI ke perusahaan mencakup industri up, middle dan downstream dengan porsi 7,41% dari total outstanding pembiayaan di sektor TPT.
Indonesia Eximbank merupakan salah satu lembaga yang memberikan pembiayaan atau kredit kepada Grup Duniatex yang anak usahanya yakni PT Delta Dunia Textile mengalami gagal bayar (default) pembayaran kupon obligasi global.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan lalu, disebutkan bahwa total dana yang disalurkan LPEI termasuk kepada Delta Dunia Textile senilai Rp 1,2 triliun.
Adapun kepada PT Delta Merlin Sandang Tekstil senilai Rp 1,5 triliun, PT Delta Merlin Dunia Tekstil senilai Rp 54 miliar dan PT Delta Dunia Sandang Tekstil senilai Rp 289 miliar. Dengan demikian, total pembiayaan yang disalurkan pada Grup Duniatex mencapai Rp 3,04 triliun.
LPEI kemudian menyampaikan bahwa dampak gagal bayar kupon global bond Duniatex dapat menyebabkan rasio utang bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) perusahaan naik menjadi 14,52% dari sebelumnya 14,46%.
Jika gagal bayar terjadi dan rasio NPL LPEI bertambah, maka LPEI kembali melanggar batas maksimum NPL yang ditetapkan OJK. Apabila batas atas dilanggar (maksimal 5% NPL), maka Indonesia Eximbank wajib menyerahkan rencana pemenuhan (solusi), paling lama satu bulan sejak tanggal terjadinya pelanggaran, di mana rencana tersebut harus disetujui oleh OJK.
Anak usaha Duniatex gagal bayar kupon obligasi.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Pinjaman LPEI ke Duniatex Tembus Rp 3 T, Ini Sebarannya
Corporate Secretary LPEI Emalia Tisnamisastra mengatakan pertimbangan pemberian kredit ke perusahaan ini lantaran pihaknya menilai industri ini mampu menyerap banyak tenaga kerja.
Perusahaan tersebut juga membuka lapangan pekerjaan untuk warga sekitar pabrik yang pendidikan rata-rata karyawannya adalah tamatan SMP/SMA.
"Aspek development impact menjadi salah satu pertimbangan LPEI dalam menyalurkan fasilitas pembiayaan. Duniatex memiliki jumlah karyawan sebanyak 55 ribu orang dengan pendidikan rata-rata SMP/SMA dan sederajat," kata Emalia kepada CNBC Indonesia, Senin (29/7/2019) malam.
Selain itu, efek pemberian kredit kepada Duniatex itu juga akan memberikan runtutan atau multiplier effect untuk wilayah sekitarnya dengan berkembangnya industri mikro, kecil dan menengah sebagai rantai pasok atau supply chain perusahaan.
Faktor lainnya adalah Duniatex dianggap bisa memberikan kontribusi ekspor yang besar bagi negara seiring dengan prospek ekspor produk TPT. Selain itu, sektor ini juga menjadi industri unggulan dari Kementerian Perindustrian.
Adapun pembiayaan yang disalurkan LPEI ke perusahaan mencakup industri up, middle dan downstream dengan porsi 7,41% dari total outstanding pembiayaan di sektor TPT.
Indonesia Eximbank merupakan salah satu lembaga yang memberikan pembiayaan atau kredit kepada Grup Duniatex yang anak usahanya yakni PT Delta Dunia Textile mengalami gagal bayar (default) pembayaran kupon obligasi global.
Adapun kepada PT Delta Merlin Sandang Tekstil senilai Rp 1,5 triliun, PT Delta Merlin Dunia Tekstil senilai Rp 54 miliar dan PT Delta Dunia Sandang Tekstil senilai Rp 289 miliar. Dengan demikian, total pembiayaan yang disalurkan pada Grup Duniatex mencapai Rp 3,04 triliun.
LPEI kemudian menyampaikan bahwa dampak gagal bayar kupon global bond Duniatex dapat menyebabkan rasio utang bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) perusahaan naik menjadi 14,52% dari sebelumnya 14,46%.
Jika gagal bayar terjadi dan rasio NPL LPEI bertambah, maka LPEI kembali melanggar batas maksimum NPL yang ditetapkan OJK. Apabila batas atas dilanggar (maksimal 5% NPL), maka Indonesia Eximbank wajib menyerahkan rencana pemenuhan (solusi), paling lama satu bulan sejak tanggal terjadinya pelanggaran, di mana rencana tersebut harus disetujui oleh OJK.
Anak usaha Duniatex gagal bayar kupon obligasi.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Pinjaman LPEI ke Duniatex Tembus Rp 3 T, Ini Sebarannya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular