
Kinerja Perbankan Kinclong, Wall Street Diprediksi Menguat
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
17 July 2019 18:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Wall Street di AS diprediksi akan dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Rabu (17/7/2019).
Hingga pukul 17:25 WIB, kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 44 poin pada saat pembukaan perdagangan nanti malam, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan naik masing-masing sebesar 4 dan 16 poin.
Sejatinya, ada sentimen negatif yang menyelimuti perdagangan di bursa saham AS yakni potensi memanasnya perang dagang AS-China.
Dalam rapat kabinet di Gedung Putih yang digelar kemarin (16/7/2019), Presiden AS Donald Trump menekankan bahwa AS dapat mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal China senilai US$ 325 miliar jika diperlukan.
"Ada produk impor senilai US$ 325 miliar yang bisa kita kenakan bea masuk baru jika kita mau," kata Trump, dilansir dari Bloomberg.
Komentar pedas dari Trump tersebut datang sehari pasca Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menebar optimisme bahwa delegasi AS bisa menyambangi Beijing dalam waktu dekat guna menggelar negosiasi dagang.
Dengan komentar pedas dari Trump tersebut, dikhawatirkan pihak China bisa tersulut dan menyebabkan perang dagang justru tereskalasi. Jika ini yang terjadi, dampaknya terhadap laju perekonomian kedua negara dipastikan akan signifikan, mengingat kedua negara bergantung satu sama lain dalam hal perdagangan.
Kinclongnya kinerja keuangan dari bank-bank besar di AS menjadi faktor kunci yang akan mendongkrak kinerja bursa Wall Street pada hari ini. Kemarin, Goldman Sachs melaporkan laba bersih senilai US$ 5,81 per saham untuk periode kuartal II-2019, mengalahkan konsensus yang dihimpun oleh Refinitiv senilai US$ 4,89.
Sementara itu, J.P.Morgan Chase melaporkan laba bersih senilai US$ 2,82 per saham untuk periode kuartal II-2019, mengalahkan konsensus yang dihimpun oleh Refinitiv senilai US$ 2,5.
Kinerja keuangan dari bank-bank di AS yang kinclong tersebut sukses meyakinkan pelaku pasar bahwa tekanan terhadap perekonomian AS tidaklah sebesar yang mereka perkirakan sebelumnya.
Pada pukul 19:30 WIB, data pembangunan hunian baru untuk periode Juni 2019 akan dirilis.
Tidak ada pejabat bank sentral AS, Federal Reserve, yang dijadwalkan untuk berbicara pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article Disiram Kabar dari Tiongkok, Wall Street Diprediksi Menghijau
Hingga pukul 17:25 WIB, kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 44 poin pada saat pembukaan perdagangan nanti malam, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan naik masing-masing sebesar 4 dan 16 poin.
Sejatinya, ada sentimen negatif yang menyelimuti perdagangan di bursa saham AS yakni potensi memanasnya perang dagang AS-China.
"Ada produk impor senilai US$ 325 miliar yang bisa kita kenakan bea masuk baru jika kita mau," kata Trump, dilansir dari Bloomberg.
Komentar pedas dari Trump tersebut datang sehari pasca Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menebar optimisme bahwa delegasi AS bisa menyambangi Beijing dalam waktu dekat guna menggelar negosiasi dagang.
Dengan komentar pedas dari Trump tersebut, dikhawatirkan pihak China bisa tersulut dan menyebabkan perang dagang justru tereskalasi. Jika ini yang terjadi, dampaknya terhadap laju perekonomian kedua negara dipastikan akan signifikan, mengingat kedua negara bergantung satu sama lain dalam hal perdagangan.
Kinclongnya kinerja keuangan dari bank-bank besar di AS menjadi faktor kunci yang akan mendongkrak kinerja bursa Wall Street pada hari ini. Kemarin, Goldman Sachs melaporkan laba bersih senilai US$ 5,81 per saham untuk periode kuartal II-2019, mengalahkan konsensus yang dihimpun oleh Refinitiv senilai US$ 4,89.
Sementara itu, J.P.Morgan Chase melaporkan laba bersih senilai US$ 2,82 per saham untuk periode kuartal II-2019, mengalahkan konsensus yang dihimpun oleh Refinitiv senilai US$ 2,5.
Kinerja keuangan dari bank-bank di AS yang kinclong tersebut sukses meyakinkan pelaku pasar bahwa tekanan terhadap perekonomian AS tidaklah sebesar yang mereka perkirakan sebelumnya.
Pada pukul 19:30 WIB, data pembangunan hunian baru untuk periode Juni 2019 akan dirilis.
Tidak ada pejabat bank sentral AS, Federal Reserve, yang dijadwalkan untuk berbicara pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article Disiram Kabar dari Tiongkok, Wall Street Diprediksi Menghijau
Most Popular