Tak Cuma Softex, Ini Calon Emiten Jumbo Tahun Ini

Market - Monica Wareza, CNBC Indonesia
12 July 2019 17:57
Bakal ada emiten dengan nilai jumbo di BEI. Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) PT Softex Indonesia telah tersiar sejak beberapa waktu lalu, meskipun pihak perusahaan masih menolak untuk berkomentar lebih lanjut terkait dengan detailnya.

"Mohon maaf sementara ini rencana IPO Softex masih dalam tahap diskusi. Belum ada kepastian apapun. Sementara masih tahap rencana," kata Hendra Setiawan, Chief Executive Officer dan Presiden Direktur Softex Indonesia kepada CNBC Indonesia, Jumat (12/7/2019).

Rencana IPO perusahaan sanitary dan pembalut wanita yang sudah melakukan ekspor ke hampir seluruh benua di dunia ini diperkirakan bisa menghasilkan dana mencapai US$ 500 juta atau setara dengan Rp 7,05 triliun (asumsi kurs Rp 14.100/US$).


Jika nilai tersebut direalisasikan, maka sudah barang pasti ini akan menjadi nilai IPO terbesar sepanjang tahun. Bukan hanya karena angkanya saja yang jumbo, tapi juga karena mayoritas IPO di tahun ini didominasi oleh perusahaan skala kecil.


Selain Softex, masih ada dua perusahaan lainnya yang mengekor untuk ikut melakukan aksi korporasi yang sama dengan target perolehan dana yang tak juga terbilang besar.

Salah satunya adalah PT Gunung Raja Paksi, produsen lembaran baja yang terdiri dari pelat dan gulungan baja. Perusahaan ini diperkirakan akan menggaet dana senilai Rp 1 triliun dengan melepas 10,22% sahamnya ke publik.

"Ada perusahaan manufaktur, Gunung Raja Paksi itu, nanti akan lepas 10%," kata Octavianus Budianto, Direktur Utama Kresna Sekuritas selaku underwriter.


Rencana ini sudah tertunda dua kali, setelah sebelumnya perusahaan berencana untuk menggunakan laporan keuangan yang berakhir pada Juni dan Desember 2018.

Situs resmi Gunung Raja Paksi yang masuk Gunung Steel Group, mencatat perusahaan ini dibentuk pada akhir 2001 dan punya kapasitas produksi gabungan mencapai 2,8 juta ton per tahun, yang dihasilkan dari produk lembaran baja panas dalam skala luas.

Setelah Gunung Raja, ada PT Uni-Charm Indonesia yang juga tengah mempersiapkan aksi korporasi serupa. Perseroan menggunakan laporan keuangan Juni 2019, maka paling lambat di akhir 2019 perusahaan akan melantai di bursa.


"Untuk rencana awal masih menggunakan cut off laporan keuangan Juni. Sedangkan untuk persentase dan proceed [besaran saham] malah dalam tahap pembahasan awal," kata Kerry Rusli, Direktur Sinarmas Sekuritas kepada CNBC Indonesia, Jumat (12/7/2019). Sinarmas dalam hal ini menjadi perusahaan yang akan membantu Uni-Charm yang fokus pada produk pembalut wanita merek Charm. 

Potensi dana IPO yang bisa dikantongi oleh perusahaan ini disinyalir bisa mencapai Rp 1 triliun.

Simak IPO bernilai jumbo di BEI.

[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Selain Lion Air, ini Saham Lain yang Batal IPO


(tas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading