
Sowan ke BEI, Softex Berpotensi Jadi IPO Terbesar Rp 7 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
11 July 2019 11:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan telah bertemu dengan manajemen calon emiten baru, PT Softex Indonesia yang menyampaikan minat untuk segera melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di papan bursa.
Pemberitaan sebelumnya menyebutkan bahwa perusahaan produsen produk sanitary dan pembalut wanita ini menargetkan dana hingga mencapai US$ 500 juta atau setara dengan Rp 7,05 triliun (asumsi kurs Rp 14.100/US$) dari aksi korporasi tersebut.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia mengatakan pihak perusahaan sudah menemui manajemen bursa, namun belum menyampaikan dokumen secara formal ke bursa untuk merealisasikan niatnya tersebut.
"Softex itu ketemu dengan salah satu direktur kami, Pak Laks [Laksono Widodo, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa] untuk menyampaikan niatnya. Sedang dalam proses, belum ada informasi berupa dokumen, baru secara lisan," kata Yetna di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (11/9/2019).
Namun, ketika dihubungi CNBC Indonesia, Laksono enggan untuk berkomentar lebih lanjut mengenai pertemuan tersebut. "Saya no comment, ya," tutur dia kepada CNBC Indonesia.
Jika Softex merealisasikan niatnya untuk melantai di bursa tahun ini dan sesuai dengan target rencana awal, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan ini akan menjadi emiten jumbo pertama yang tercatat di BEI tahun ini.
Softex Indonesia yang disokong oleh perusahaan investasi global CVC Capital Partners berencana masuk ke pasar modal Indonesia dengan menerbitkan saham perdana atau IPO tahun ini.
Mengutip dari situs resmi CVC, Softex disebutkan berdiri pada tahun 1941 dan fokus pada produksi dan penjualan produk perawatan pribadi berbasis kertas. Softex juga dinilai memiliki warisan panjang di Indonesia, mengingat perusahaan mulai menjual pembalut wanita pada tahun 1976 di bawah merek Softex, dan meluncurkan merek popok bayi sendiri pada tahun 1994.
Di Indonesia, Softex mengklaim sebagai pemain ke-2 terbesar di pasar popok bayi dan popok dewasa secara keseluruhan, dan pemain ke-3 terbesar di dunia untuk pasar perawatan wanita. Softex didukung dengan 105 distributor yang mencakup lebih dari 20.000 outlet ritel modern dan lebih dari 100.000 outlet ritel tradisional di seluruh Indonesia.
Adapun CVC adalah perusahaan investasi global yang tersebar di 24 kantor di AS, Europa dan Asia, dengan salah satu basisnya di Luksemburg.
Simak ulasan rencana IPO Softex.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Simak Profil CVC Capital, Si Penyokong Softex & Portofolionya
Pemberitaan sebelumnya menyebutkan bahwa perusahaan produsen produk sanitary dan pembalut wanita ini menargetkan dana hingga mencapai US$ 500 juta atau setara dengan Rp 7,05 triliun (asumsi kurs Rp 14.100/US$) dari aksi korporasi tersebut.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia mengatakan pihak perusahaan sudah menemui manajemen bursa, namun belum menyampaikan dokumen secara formal ke bursa untuk merealisasikan niatnya tersebut.
"Softex itu ketemu dengan salah satu direktur kami, Pak Laks [Laksono Widodo, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa] untuk menyampaikan niatnya. Sedang dalam proses, belum ada informasi berupa dokumen, baru secara lisan," kata Yetna di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (11/9/2019).
Namun, ketika dihubungi CNBC Indonesia, Laksono enggan untuk berkomentar lebih lanjut mengenai pertemuan tersebut. "Saya no comment, ya," tutur dia kepada CNBC Indonesia.
Jika Softex merealisasikan niatnya untuk melantai di bursa tahun ini dan sesuai dengan target rencana awal, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan ini akan menjadi emiten jumbo pertama yang tercatat di BEI tahun ini.
Softex Indonesia yang disokong oleh perusahaan investasi global CVC Capital Partners berencana masuk ke pasar modal Indonesia dengan menerbitkan saham perdana atau IPO tahun ini.
Mengutip dari situs resmi CVC, Softex disebutkan berdiri pada tahun 1941 dan fokus pada produksi dan penjualan produk perawatan pribadi berbasis kertas. Softex juga dinilai memiliki warisan panjang di Indonesia, mengingat perusahaan mulai menjual pembalut wanita pada tahun 1976 di bawah merek Softex, dan meluncurkan merek popok bayi sendiri pada tahun 1994.
Di Indonesia, Softex mengklaim sebagai pemain ke-2 terbesar di pasar popok bayi dan popok dewasa secara keseluruhan, dan pemain ke-3 terbesar di dunia untuk pasar perawatan wanita. Softex didukung dengan 105 distributor yang mencakup lebih dari 20.000 outlet ritel modern dan lebih dari 100.000 outlet ritel tradisional di seluruh Indonesia.
Adapun CVC adalah perusahaan investasi global yang tersebar di 24 kantor di AS, Europa dan Asia, dengan salah satu basisnya di Luksemburg.
Simak ulasan rencana IPO Softex.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Simak Profil CVC Capital, Si Penyokong Softex & Portofolionya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular