Peringkat Utang Naik, Harga Saham Antam Langsung Ngegas!

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
11 July 2019 10:23
Peringkat Utang Naik, harga saham ANTAM langsung naik 1,83% pada awal sesi I perdagangan bursa
Foto: Pengoperasian Listrik di Pertambangan bauksit PT Aneka Tambang (Antam)‎ (Persero) di Tayan Hilir, Kalimantan Barat (Kalbar) (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul Anwar)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan awal sesi I Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham produsen emas, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sudah melaju 1,22% ke level Rp 830/unit saham yang membuatnya masuk ke dalam jajaran top gainers hari ini, Kamis (11/7/2019).

Hingga pukul 10.18 WIB, volume perdagangan saham Antam sudah mencapai 24,25 juta transaksi dengan total nilai transaksi (turnover) mencapai Rp 20,33 miliar.

Penguatan harga saham perusahaan seiring dengan diumumkannya kenaikan peringkat utang ANTM oleh lembaga pemeringkat global, Standard & Poors (S&P).

S&P menaikkan Corporate Credit Rating perusahaan dari 'B- dengan prospek positif', menjadi 'B dengan prospek positif' dikarenakan proyeksi pertumbuhan kinerja keuangan yang solid untuk 12 bulan ke depan yang didukung oleh pertumbuhan produksi dan penjualan komoditas.

Peringkat utang 'B (-/+)' bukan termasuk dalam kategori layak investasi. Peringkat ini diberikan kepada entitas yang saat ini diyakini memiliki kapasitas untuk memenuhi komitmen keuangan atas kewajiban yang dimiliki perusahaan. Namun kondisi bisnis, keuangan atau ekonomi yang buruk berpeluang melemahkan kinerja perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.

Lebih lanjut, melansir press release perusahaan, ANTM sedang menyelesaikan konstruksi Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi, yang saat ini telah rampung 97%.

Penyelesaian proyek tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel ANTM dari 27.000 TNi menjadi 40.500 TNi per tahun.

Pada kuartal I-2019 perusahaan mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 8,51% secara tahunan menjadi Rp 6,22 triliun, dari Rp 5,73 triliun pada kuartal I tahun lalu. Komoditas emas masih menyumbang proporsi terbesar (63%) dari total pemasukan ANTM.

Akan tetapi, laba bersih perusahaan justru tercatat anjlok 30,12% secara tahunan menjadi Rp 179,69 miliar. Laba perusahaan tertekan karena peningkatan pada pos beban penjualan dan beban umum (dan administrasi) yang masing-masing naik 39,51% dan 31,26% secara tahunan.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Laba ANTM Q3 Turun 11%, Harga Saham Langsung Anjlok 4,3%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular