
Astra Bakal Suntik Modal ke Startup Logistik Trukita?
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
10 July 2019 15:25

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Astra International Tbk (ASII) dikabarkan berminat menyuntik modal ke perusahaan rintisan (startup) yang bergerak di bisnis logistik, Trukita.
Informasi yang beredar sejak Selasa kemarin (9/7/2019) menyebutkan bahwa Astra sedang dalam pembicaraan untuk berinvestasi di Trukita bersama dengan perusahaan modal ventura, EverHaus.
Trukita adalah satu dari 13 startup Indonesia yang masuk dalam program akselerasi perusahaan rintisan GK-Plug and Play, sebagaimana diberitakan CNN Indonesia. Program ini menggandeng beberapa perusahaan besar di antaranya Astra Internasional, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan Grup Sinar Mas.
Berdasarkan keterangan di laman perusahaan, Trukita adalah marketplace logistik yang melayani pengiriman muatan dengan layanan truk.
Beberapa klien yang sudah menjalin kerja sama adalah PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), Grandtex, Auto Logistik, APL Logistik, PT Autoaccindo Jaya dan SBL Logistik. Saat ini Trukita melayani pengiriman ke area Jawa, Bali, dan Sumatra.
Sayangnya, ketika dikonfirmasi lebih lanjut, manajemen Astra masih irit bicara mengenai rencana strategis tersebut kendati tidak membantah dan tidak mengiyakan informasi ini. Begitu juga dengan rencana nilai investasi yang bakal digelontorkan Astra.
"Kami belum mau mengomentari lebih lanjut mengenai itu [Trukita]," kata Kepala Divisi Komunikasi Korporat Astra International, Boy Kelana Soebroto saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (10/7/2019).
Raksasa otomotif nasional ini sebelumnya lebih dulu menyuntik modal kepada Gojek. Perusahaan dengan kode saham ASII itu pertama kali menyuntikkan dana ke Gojek pada Februari 2018 sebesar US$ 150 juta, kemudian berlanjut pada 4 Maret 2019, Astra kembali bergabung dalam putaran pendanaan seri F Go-Jek dengan menyuntik Gojek sebesar US$ 100 juta. Artinya, Astra sudah membenamkan sekitar Rp 3,5 triliun di Gojek.
Dalam kesempatan sebelumnya, Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra International, memberi sinyal, perseroan akan melakukan ekspansi ke bisnis yang memang menarik dan potensial. Tahun ini, perseroan menggelontorkan belanja modal senilai Rp 30 triliun.
"Kalau ada bidang yang kita masuki dan menggiurkan akan kita tambah belanja modal dan investasi," ungkap Prijono, saat acara jumpa pers paska Rapat Umum Pemegang Saham di Menara Astra, Kamis (25/4/2019).
Ia menjelaskan, saat ini dalam pipeline, sudah ada beberapa yang disiapkan untuk ekspansi bisnis, sektornya tidak jauh bergerak di bidang infrastruktur, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), asuransi hingga jalan tol.
"Sudah ada di pipa, belum bisa dikemukakan, Astra tidak jauh-jauh akan berinvestasi di PLTU, asuransi jiwa, jalan tol," kata dia.
Pada perdagangan Rabu ini, sesi II, saham Astra naik 1,72% di level Rp 7.400/saham.
Astra berambisi rajai semua sektor.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/tas) Next Article Geber Bisnis Tol, Grup Astra 'Suntik' Anak Usaha Rp 1,4 T
Informasi yang beredar sejak Selasa kemarin (9/7/2019) menyebutkan bahwa Astra sedang dalam pembicaraan untuk berinvestasi di Trukita bersama dengan perusahaan modal ventura, EverHaus.
Trukita adalah satu dari 13 startup Indonesia yang masuk dalam program akselerasi perusahaan rintisan GK-Plug and Play, sebagaimana diberitakan CNN Indonesia. Program ini menggandeng beberapa perusahaan besar di antaranya Astra Internasional, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan Grup Sinar Mas.
Beberapa klien yang sudah menjalin kerja sama adalah PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), Grandtex, Auto Logistik, APL Logistik, PT Autoaccindo Jaya dan SBL Logistik. Saat ini Trukita melayani pengiriman ke area Jawa, Bali, dan Sumatra.
Sayangnya, ketika dikonfirmasi lebih lanjut, manajemen Astra masih irit bicara mengenai rencana strategis tersebut kendati tidak membantah dan tidak mengiyakan informasi ini. Begitu juga dengan rencana nilai investasi yang bakal digelontorkan Astra.
"Kami belum mau mengomentari lebih lanjut mengenai itu [Trukita]," kata Kepala Divisi Komunikasi Korporat Astra International, Boy Kelana Soebroto saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (10/7/2019).
Raksasa otomotif nasional ini sebelumnya lebih dulu menyuntik modal kepada Gojek. Perusahaan dengan kode saham ASII itu pertama kali menyuntikkan dana ke Gojek pada Februari 2018 sebesar US$ 150 juta, kemudian berlanjut pada 4 Maret 2019, Astra kembali bergabung dalam putaran pendanaan seri F Go-Jek dengan menyuntik Gojek sebesar US$ 100 juta. Artinya, Astra sudah membenamkan sekitar Rp 3,5 triliun di Gojek.
Dalam kesempatan sebelumnya, Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra International, memberi sinyal, perseroan akan melakukan ekspansi ke bisnis yang memang menarik dan potensial. Tahun ini, perseroan menggelontorkan belanja modal senilai Rp 30 triliun.
"Kalau ada bidang yang kita masuki dan menggiurkan akan kita tambah belanja modal dan investasi," ungkap Prijono, saat acara jumpa pers paska Rapat Umum Pemegang Saham di Menara Astra, Kamis (25/4/2019).
Ia menjelaskan, saat ini dalam pipeline, sudah ada beberapa yang disiapkan untuk ekspansi bisnis, sektornya tidak jauh bergerak di bidang infrastruktur, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), asuransi hingga jalan tol.
"Sudah ada di pipa, belum bisa dikemukakan, Astra tidak jauh-jauh akan berinvestasi di PLTU, asuransi jiwa, jalan tol," kata dia.
Pada perdagangan Rabu ini, sesi II, saham Astra naik 1,72% di level Rp 7.400/saham.
Astra berambisi rajai semua sektor.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/tas) Next Article Geber Bisnis Tol, Grup Astra 'Suntik' Anak Usaha Rp 1,4 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular