
Investor Happy Kalau Startup Melantai di Bursa Saham, Kenapa?
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
08 July 2019 15:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Initial Public Offering (IPO) atau penjualan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi salah satu langkah yang mulai dilirik oleh perusahaan rintisan atau startup. Cara ini bisa menjadi alternatif dalam memperoleh dana segar.
Sebagai perusahaan yang menyuntikkan modal untuk start up, Mandiri Capital Indonesia (MCI) mengaku jika IPO yang dilakukan start up dianggap hal positif. Buktinya, ada salah satu start up yang dibiayai oleh MCI sudah menyatakan keinginannya untuk go public.
"Justru sebagai venture capital, kita bukan terancam. Ini salah satunya menguntungkan," kata Direktur Utama Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro kepada CNBC Indonesia, Senin (8/7/2019).
IPO dianggap sebagai langkah positif karena dengan cara ini, sebuah perusahaan ventura bisa berpotensi melepas kepemilikan di sebuah start up. Sebab, tidak selamanya sebuah perusahaan ventura menjadi pemegang saham tetap. Apalagi jika usia start up tersebut sudah menginjak usia 5,6 hingga 8 tahun.
"Pada saatnya kita harus exit. Dengan IPO ini cara positif," katanya lagi.
Sebagai perusahaan start up, IPO dan pembiayaan dari perusahaan ventura bisa dilakukan bersamaan. Namun biasanya, IPO baru bisa dilakukan untuk perusahaan start up dengan tingkatan tertentu.
"Kalau seri A, biasanya (pendanaan) masih dari Venture Capital secara dominan. Kalau seris B ke atas, IPO salah satu langkah yang layak dipertimbangkan," tegasnya.
MCI sebagai perusahaan pembiayaan start up, yang merupakan anak usaha dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hingga saat ini sudah membiayai setidaknya 10 perusahaan start up. Diantaranya adalah Investree dan Koinworks.
Sebagai perusahaan modal ventura, MCI tak pernah memberikan kredit. MCI akan memberikan penyertaan ekuitas tanpa jaminan. Dengan penyertaan tersebut, ada imbal hasil yang akan diperoleh oleh MCI sebagai perusahaan yang sudah menyuntikkan sejumlah modal.
"Tanpa jaminan, tanpa collateral. Kalau untung atau buntung yaa sama-sama," tutupnya.
Simak video jurus startup tarik perhatian investor di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Hai Milenial, MCI Cari 2-3 Startup Buat Disuntik Modal
Sebagai perusahaan yang menyuntikkan modal untuk start up, Mandiri Capital Indonesia (MCI) mengaku jika IPO yang dilakukan start up dianggap hal positif. Buktinya, ada salah satu start up yang dibiayai oleh MCI sudah menyatakan keinginannya untuk go public.
"Justru sebagai venture capital, kita bukan terancam. Ini salah satunya menguntungkan," kata Direktur Utama Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro kepada CNBC Indonesia, Senin (8/7/2019).
![]() |
"Pada saatnya kita harus exit. Dengan IPO ini cara positif," katanya lagi.
Sebagai perusahaan start up, IPO dan pembiayaan dari perusahaan ventura bisa dilakukan bersamaan. Namun biasanya, IPO baru bisa dilakukan untuk perusahaan start up dengan tingkatan tertentu.
"Kalau seri A, biasanya (pendanaan) masih dari Venture Capital secara dominan. Kalau seris B ke atas, IPO salah satu langkah yang layak dipertimbangkan," tegasnya.
MCI sebagai perusahaan pembiayaan start up, yang merupakan anak usaha dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hingga saat ini sudah membiayai setidaknya 10 perusahaan start up. Diantaranya adalah Investree dan Koinworks.
Sebagai perusahaan modal ventura, MCI tak pernah memberikan kredit. MCI akan memberikan penyertaan ekuitas tanpa jaminan. Dengan penyertaan tersebut, ada imbal hasil yang akan diperoleh oleh MCI sebagai perusahaan yang sudah menyuntikkan sejumlah modal.
"Tanpa jaminan, tanpa collateral. Kalau untung atau buntung yaa sama-sama," tutupnya.
Simak video jurus startup tarik perhatian investor di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Hai Milenial, MCI Cari 2-3 Startup Buat Disuntik Modal
Most Popular