
Startup Mulai Incar IPO, Kesulitan Himpun Dana Investor?

Jakarta, CNBC Indonesia - Startup Indonesia saling berlomba untuk mencatatkan saham Perdana nya (IPO). CEO Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro menuturkan startup saling berlomba untuk IPO merupakan hal positif dan mengapresiasi adanya pilihan IPO untuk perusahaan rintisan.
"Di bursa ada beberapa papan ya papan utama, pengembangan dan papan akselerasi. Terakhir khusus startup. Kita harus memberikan applause kepada teman-teman di bursa efek karena ada beberapa pilihan startup melalukan IPO. menurut saya itu positif," kata Eddi, Rabu (5/1/2021).
Dengan adanya Peraturan untuk Papan Akselerasi pada 2019 lalu, BEI mencatat per September lalu sudah ada empat perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah di Papan Akselerasi.
Papan akselerasi ini dimanfaatkan bagi wadah untuk melakukan penggalangan dana di pasar modal oleh perusahaan yang memiliki aset dengan skala kecil dan menengah.
Dia mengatakan tren ini membuat startup semakin cepat untuk IPO. Proses dari seed lalu ke pendanaan hingga seri C sebelum pencatatan saham perdana biasanya berlangsung sekitar 6 hingga 7 tahun.
Namun sekarang bisa lebih cepat, misalnya pada tahun ke-3 atau ke-4. Percepatan IPO itu juga membuat senang para investor.
"Bagi investor senang karena uang kembali lebih cepat. Buat startup juga memberikan kredibilitas bahwa tiba-tiba sudah jadi emiten di pasar modal, asing juga melihatnya seperti itu sehingga gampang inves dan masyarakat juga bisa memiliki saham di startup yang diminati," jelas Eddi.
Dia mengharapkan perusahaan besar bertitel unicorn dan decacorn juga bisa mempertimbangkan untuk IPO. Jika bisa melakukannya di dalam negeri atau setidaknya dual listing.
"Mudah-mudahan unicorn decacorn mempertimbangkan IPO, IPO di dalam negeri jangan luar ngeri setidaknya dual listing mudah-mudahan. Kita perlu Indonesia supaya ekosistem startup lebih sehat," ungkapnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hai Startup, Ini Tips Agar Dapat Suntikan Dana dari Investor
