
Hai Startup, Ini Tips Agar Dapat Suntikan Dana dari Investor

Jakarta, CNBC Indonesia - Mandiri Capital Indonesia (MCI) buka-bukaan mengenai kiat agar perusahaan-perusahaan startup bisa dilirik oleh calon investornya dari modal ventura (venture capital/VC).
Menurut CEO MCI Eddi Danusaputro terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan startup agar dilirik oleh VC. Namun harus diperhatikan juga bahwa VC yang didekati memberikan pembiayaan yang sesuai dengan sektor yang dijalankan oleh startup tersebut dan di tahap mana biasanya VC tersebut akan masuk.
"Jadi sebagai startup mau ngobrol dengan VC harus tau peta-petanya siapa aja nih. Siapa yang early stage, siapa yang late stage. Mana yang uang foreign money, mana yang lokal. Mana yang sektornya hanya fintech, mungkin hanya ada yang sektornya e-commerce atau senangnya logistik dan seterusnya," kata Eddi dalam acara Capital Market Summit & Expo 2020 yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (20/10/2020).
Menurut Eddi, biasanya tahapan ini menjadi tahapan yang paling panjang untuk dilalui startup karena mesti mencari pendanaan yang sesuai dengan bisnis perusahaan. Kuncinya adalah para founder startup harus memiliki networking yang luas dan berdiskusi dengan banyak VC sebelum memutuskan akan 'pdkt' dengan VC tertentu.
Namun biasanya VC juga tak serta merta langsung memberikan pendanaan kepada startup meski bisnis yang dijalankan dinilai baik dan prospek ke masa depan. Justru terdapat hal-hal kecil yang diperhatikan oleh investor ini.
"Bagi kalian yang sudah atau akan bikin startup, paling idealnya adalah you have to start with a problem, problem that you are trying to solve trus mencari solusinya," kata dia.
Eddi mengatakan bahwa masalah yang akan dipecahkan oleh startup tersebut dengan bisnisnya harus mencakup wilayah yang sangat luas sehingga bisa melakukan ekspansi dan bisa dinikmati banyak orang. Sehingga diperlukan analisa bisnis yang sesuai.
Poin penting lainnya adalah jumlah founder. Eddi mengatakan dalam lima tahun menjalankan VC ini dia tak pernah berinvestasi di perusahaan yang founder-nya (pendiri) hanya satu orang karena dinilai terlalu riskan untuk sebuah bisnis.
Idealnya, sebuah startup memiliki 2-4 founder yang menjalankan bidang masing-masing dari pembuat bisnis/aplikasi (hacker), designer yang akan memastikan produk yang disajikan dapat digunakan dengan nyaman oleh pengguna dan hustler yakni orang yang akan memastikan perusahaan bisa mendapatkan uang dari bisnis tersebut.
"Jadi kalau di early stage, yang penting itu founder team. Jadi kita sebagai investor, if you want early stage startup yang penting itu adalah founder team. Kenapa? The market will change, the competition will change, the regulation will change, the pricing will change. KIta mau invest ke founder atau team yang cukup agile, cukup tangguh untuk bisa melakukan perubahan,navigate, agile dan segala macam karena bisnis pasti terus berubah," jelas dia.
Tentu hal lainnya yang tak kalah penting adalah bisnis model startup untuk bisa mendapatkan profit dari bisnis yang dijalankannya ini.
Adapun MCI merupakan VC yang merupakan anak usaha PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang saat ini memiliki 14 startup sebagai portofolio investasinya. Beberapa diantaranya adah Gojek, Investree, Koinworks dan Amartha.
(roy/roy) Next Article Tips Agar Startup Kamu Dilirik Investor
