
15 Emiten Asuransi Tak Likuid, Siapa Kapitalisasi Terbesar?
tahir saleh, CNBC Indonesia
08 July 2019 17:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Asuransi adalah salah satu sub-sektor yang masuk sektor Keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sub-sektor lain yakni bank, lembaga pembiayaan (multifinance), perusahaan efek (broker), dan lainnya (perusahaan holding jasa investasi).
Data sektoral di BEI per 8 Juli 2019 menunjukkan, ada 89 jumlah emiten di sektor Keuangan, terbagi atas bank (44 emiten), multifinance (16 emiten), perusahaan efek (5 emiten), asuransi (15 emiten), dan lainnya (9 emiten).
Khusus asuransi, ada 15 emiten yang tercatat tetapi sayangnya nilai kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) sub-sektor ini jauh dibandingkan misalnya perbankan yang emitennya beberapa masuk kapitalisasi di atas Rp 100 triliun atau big cap.
Dari jumlah emiten asuransi, berikut daftar emitennya berdasarkan besaran jumlah kapitalisasi pasar per 8 Juli 2019.
Sumber: BEI
Emiten asuransi dengan market cap terbesar adalah Asuransi Kresna. Situs resminya mencatat, asuransi ini didirikan dengan nama
PT Maskapai Asuransi Patriot (Patriot Insurance Society Ltd) dan kemudian menjadi PT Asuransi Mitra Maparya Tbk (Asuransi Mitra).
Perusahaan mencatatkan saham perdananya di BEI dengan kode emiten ASMI pada 16 Januari 2014, dengan penerbitan 402.781.000 saham. Pada 15 Juni 2016, melalui pengesahan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Asuransi Mitra berganti nama menjadi Asuransi Kresna Mitra dan fokus pada asuransi kerugian.
Kalangan analis menilai saham-saham emiten asuransi di pasar modal saat ini tak banyak ditransaksikan. Salah satunya karena rendahnya jumlah saham beredar dari perusahaan-perusahaan asuransi yang tercatat di BEI.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan saham-saham asuransi ini dinilai kurang atraktif. Salah satunya karena tingkat likuiditas yang masih rendah dan kapitalisasi pasarnya yang juga terbilang kecil.
"Memang likuiditasnya kurang baik, sehingga kurang menarik. Mungkin market cap-nya [kapitalisasi pasar] juga kurang besar," kata Suria kepada CNBC Indonesia di Jakarta, belum lama ini.
Menurut Suria, selain karena pengaruh sebaran investor publik rendah dan market cap juga lebih kecil, emiten-emiten asuransi juga kurang aktif dalam melakukan aksi korporasi dan pengembangan usaha.
Simak betapa sulitnya klaim asuransi.
[Gambas:Video CNBC]
(hps) Next Article Ada 15 Emiten Asuransi di Bursa tapi Tak Likuid, Kenapa?
Data sektoral di BEI per 8 Juli 2019 menunjukkan, ada 89 jumlah emiten di sektor Keuangan, terbagi atas bank (44 emiten), multifinance (16 emiten), perusahaan efek (5 emiten), asuransi (15 emiten), dan lainnya (9 emiten).
Khusus asuransi, ada 15 emiten yang tercatat tetapi sayangnya nilai kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) sub-sektor ini jauh dibandingkan misalnya perbankan yang emitennya beberapa masuk kapitalisasi di atas Rp 100 triliun atau big cap.
Dari jumlah emiten asuransi, berikut daftar emitennya berdasarkan besaran jumlah kapitalisasi pasar per 8 Juli 2019.
NO | Emiten Asuransi | Market Cap |
1 | PT Asuransi Kresna Mitra Tbk (ASMI) | Rp 8,64 triliun |
2 | PT Paninvest Tbk (PNIN) | Rp 5,47 triliun |
3 | PT Asuransi Tugu Pratama Tbk (TUGU) | Rp 5,32 triliun |
4 | PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA) | Rp 4,35 triliun |
5 | PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) | Rp 3,26 triliun |
6 | PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG) | Rp 1,56 triliun |
7 | PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS) | Rp 910 miliar |
8 | PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) | Rp 585 miliar |
9 | PT Asuransi Ramayana Tbk (ASRM) | Rp 491,34 miliar |
10 | PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM) | Rp 192 miliar |
11 | PT Asuransi Harta Aman Tbk (AHAP) | Rp 170,52 miliar |
12 | PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI) | Rp 156,63 miliar |
13 | PT Victoria Insurance Tbk (VINS) | Rp 139,54 miliar |
14 | PT Asuransi Jasa Tania Tbk (ASJT) | Rp 139,20 miliar |
15 | PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) | Rp 108,70 miliar |
Emiten asuransi dengan market cap terbesar adalah Asuransi Kresna. Situs resminya mencatat, asuransi ini didirikan dengan nama
PT Maskapai Asuransi Patriot (Patriot Insurance Society Ltd) dan kemudian menjadi PT Asuransi Mitra Maparya Tbk (Asuransi Mitra).
Perusahaan mencatatkan saham perdananya di BEI dengan kode emiten ASMI pada 16 Januari 2014, dengan penerbitan 402.781.000 saham. Pada 15 Juni 2016, melalui pengesahan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Asuransi Mitra berganti nama menjadi Asuransi Kresna Mitra dan fokus pada asuransi kerugian.
Kalangan analis menilai saham-saham emiten asuransi di pasar modal saat ini tak banyak ditransaksikan. Salah satunya karena rendahnya jumlah saham beredar dari perusahaan-perusahaan asuransi yang tercatat di BEI.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan saham-saham asuransi ini dinilai kurang atraktif. Salah satunya karena tingkat likuiditas yang masih rendah dan kapitalisasi pasarnya yang juga terbilang kecil.
"Memang likuiditasnya kurang baik, sehingga kurang menarik. Mungkin market cap-nya [kapitalisasi pasar] juga kurang besar," kata Suria kepada CNBC Indonesia di Jakarta, belum lama ini.
Menurut Suria, selain karena pengaruh sebaran investor publik rendah dan market cap juga lebih kecil, emiten-emiten asuransi juga kurang aktif dalam melakukan aksi korporasi dan pengembangan usaha.
Simak betapa sulitnya klaim asuransi.
[Gambas:Video CNBC]
(hps) Next Article Ada 15 Emiten Asuransi di Bursa tapi Tak Likuid, Kenapa?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular