
Asing Sibuk Jualan, IHSG Tutup Pekan Ini di Zona Merah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
05 July 2019 17:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah dibuka melemah 0,04% ke level 6.373,32, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghabiskan mayoritas waktunya hari ini, Jumat (5/7/2019) di zona merah.
Per akhir sesi dua, IHSG melemah 0,04% ke level 6.373,48.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong IHSG melemah di antaranya: PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-2,49%), PT Astra International Tbk/ASII (-1,38%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-1,87%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-0,33%), dan PT Gudang Garam Tbk /GGRM (-1,31%).
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,2%, indeks Hang Seng menguat 0,19%, dan indeks Kospi tumbuh 0,09%.
Sentimen positif baru bursa saham regional datang dari aura damai dagang AS-China yang kian terasa. Seperti yang diketahui, setelah berbincang sekitar 80 menit di sela-sela gelaran KTT G20 di Jepang pada akhir pekan kemarin, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menyetujui gencatan senjata di bidang perdagangan sekaligus membuka kembali pintu negosiasi yang sempat tertutup.
Dilansir dari CNBC International, kedua negara secara terpisah mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk tak saling mengenakan bea masuk baru terhadap produk impor dari masing-masing negara.
Media milik pemerintah China Xinhua menyebut bahwa kedua pimpinan negara setuju "untuk memulai kembali negosiasi dagang antar kedua negara dengan dasar kesetaraan dan rasa hormat."
Perkembangan terbaru, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow menyebut bahwa perwakilan kedua negara sedang mengorganisir rencana untuk menggelar dialog antar delegasi AS dan China pada pekan depan.
"Dialog (dengan China) akan berlanjut pada pekan depan," kata Kudlow, dilansir dari Reuters.
Seorang pejabat dari Kantor Perwakilan Dagang AS kemudian menyebut bahwa dialog yang sedang diorganisir adalah dialog yang melibatkan pejabat tingkat tinggi dari kedua negara, yang rencananya akan dilakukan melalui sambungan telepon.
Sebagai informasi, pejabat tingkat tinggi dalam hal perdagangan dari sisi AS adalah Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin. Dari pihak China, pejabat tingkat tinggi yang dimaksud adalah Wakil Perdana Menteri Liu He.
Diketahui, para pejabat tingkat tinggi tersebut sudah mulai berbicara mengenai sambungan telepon sejak akhir pekan kemarin, kala AS dan China setuju untuk menyambung negosiasi dagang yang sempat mandek.
Kudlow bahkan kini berani menyebut bahwa akan ada pertemuan tatap muka dengan delegasi China dalam waktu dekat, walaupun dirinya belum bisa memberikan informasi yang lebih detil.
"Saya tak tahu tepatnya kapan. Mereka (delegasi kedua negara) berbicara melalui sambungan telepon. Mereka akan berbicara lagi pada pekan depan melalui sambungan telepon dan mereka akan merencanakan pertemuan tatap muka," kata Kudlow.
China pun mengapresiasi langkah AS untuk tak mengenakan bea masuk baru bagi importasi produk asal China. Apresiasi tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Gao Feng di hadapan wartawan pada hari Kamis (4/7/2019).
LANJUT KE HALAMAN 2>>
Per akhir sesi dua, IHSG melemah 0,04% ke level 6.373,48.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong IHSG melemah di antaranya: PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-2,49%), PT Astra International Tbk/ASII (-1,38%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-1,87%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-0,33%), dan PT Gudang Garam Tbk /GGRM (-1,31%).
Sentimen positif baru bursa saham regional datang dari aura damai dagang AS-China yang kian terasa. Seperti yang diketahui, setelah berbincang sekitar 80 menit di sela-sela gelaran KTT G20 di Jepang pada akhir pekan kemarin, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menyetujui gencatan senjata di bidang perdagangan sekaligus membuka kembali pintu negosiasi yang sempat tertutup.
Dilansir dari CNBC International, kedua negara secara terpisah mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk tak saling mengenakan bea masuk baru terhadap produk impor dari masing-masing negara.
Media milik pemerintah China Xinhua menyebut bahwa kedua pimpinan negara setuju "untuk memulai kembali negosiasi dagang antar kedua negara dengan dasar kesetaraan dan rasa hormat."
Perkembangan terbaru, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow menyebut bahwa perwakilan kedua negara sedang mengorganisir rencana untuk menggelar dialog antar delegasi AS dan China pada pekan depan.
"Dialog (dengan China) akan berlanjut pada pekan depan," kata Kudlow, dilansir dari Reuters.
![]() |
Seorang pejabat dari Kantor Perwakilan Dagang AS kemudian menyebut bahwa dialog yang sedang diorganisir adalah dialog yang melibatkan pejabat tingkat tinggi dari kedua negara, yang rencananya akan dilakukan melalui sambungan telepon.
Sebagai informasi, pejabat tingkat tinggi dalam hal perdagangan dari sisi AS adalah Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin. Dari pihak China, pejabat tingkat tinggi yang dimaksud adalah Wakil Perdana Menteri Liu He.
Diketahui, para pejabat tingkat tinggi tersebut sudah mulai berbicara mengenai sambungan telepon sejak akhir pekan kemarin, kala AS dan China setuju untuk menyambung negosiasi dagang yang sempat mandek.
Kudlow bahkan kini berani menyebut bahwa akan ada pertemuan tatap muka dengan delegasi China dalam waktu dekat, walaupun dirinya belum bisa memberikan informasi yang lebih detil.
"Saya tak tahu tepatnya kapan. Mereka (delegasi kedua negara) berbicara melalui sambungan telepon. Mereka akan berbicara lagi pada pekan depan melalui sambungan telepon dan mereka akan merencanakan pertemuan tatap muka," kata Kudlow.
China pun mengapresiasi langkah AS untuk tak mengenakan bea masuk baru bagi importasi produk asal China. Apresiasi tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Gao Feng di hadapan wartawan pada hari Kamis (4/7/2019).
LANJUT KE HALAMAN 2>>
Next Page
Investor Asing Kurang Bergairah
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular