Harga Daging Ayam Pulih, Saham Emiten Unggas Melesat 9%

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
05 July 2019 14:44
Harga saham PT Charoend Pokphand Indonesia Tbk melesat 9,41%.
Foto: Infografis/Nasib Saham Emiten Pakan Ternak/Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Pulihnya harga daging ayam mengerek harga saham emiten poultry (unggas) dan pakan ternak yang anteng di jajaran top gainers pada penutupan sesi I perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Jumat (5/7/2019).

Harga saham PT Charoend Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) melesat 9,41%, PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) menguat 3,99%, dan saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) naik 3,77%.

Melansir situs Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga daging ayam hari ini berada di level Rp 33.400/kilogram (kg), naik 2,61% dari harga penjualan Senin (1/7/2018).



Dari grafik di atas terlihat selama pekan ini, harga daging ayam ras segar di pasar tradisional terus mencatatkan reli, setelah pada bulan lalu terus mencatatkan penurunan.

Seperti diketahui, akhir bulan lalu, harga daging ayam menyentuh level Rp 32.550/kg yang merupakan harga terendah sejak April (sebelum puasa).


Tingginya pasokan ayam potong dan kondisi penyerapan pasar yang stagnan, terutama setelah bulan puasa dan libur Lebaran, menjadi penyebab harga anjlok serta kerugian peternak ayam.

Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi mengatakan pasokan produksi anak ayam secara nasional per minggu mencapai 68 juta ekor, sementara kebutuhannya hanya sekitar 60-62 juta per minggu, ada selisih cukup besar, dilansir dari wawancara dengan CNBC Indonesia, Kamis (27/06/2019).

Grafik di bawah ini, menunjukkan bahwa seiring dengan naiknya harga daging ayam, harga saham emiten unggas juga kompak mencatatkan penguatan.

Harga Daging Ayam Pulih, Emiten Unggas Melesat hingga 9%Foto: Pergerakan saham emiten unggas, 5 Juli 2019

Adapun satu emiten di sektor ini yakni PT Sierad Produce Tbk (SIPD) stagnan di level Rp 815/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 1,09 triliun dan secara year to date minus 20,49%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(dwa/tas) Next Article Harga Ayam Turun, Bagaimana Nasib Saham JPFA, CPIN & MAIN?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular