Harga Ayam Anjlok Lagi, Emiten Unggas Kompak Memerah

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
28 June 2019 11:03
Hingga berita ini dimuat harga saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatatkan koreksi paling dalam dengan anjlok 1,89% ke level Rp 4.670/unit saham.
Foto: Infografis/Nasib Saham Emiten Pakan Ternak/Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten poultry (unggas) kembali ditransaksikan di zona merah pada awal perdagangan sesi I Bursa Efek Indonesia.

Hingga berita ini dimuat harga saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatatkan koreksi paling dalam dengan anjlok 1,89% ke level Rp 4.670/unit saham.

Sementara PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) turun 0,64% menjadi Rp 1.555/unit saham, dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) melemah 0,45% ke level Rp 1.110/unit saham.

Melansir situs Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga daging ayam hari ini (28/6/2019) kembali turun ke level Rp 31.700/kg.



Tingginya pasokan ayam potong dan kondisi penyerapan pasar yang stagnan, terutama setelah bulan puasa dan libur lebaran, menjadi penyebab harga anjlok serta kerugian peternak ayam.

Berdasar pemberitaan CNBC Indonesia kemarin, terdapat selisih pasokan dan kebutuhan anak ayam atau day old chick (DOC) sekitar 6-8 juta ekor per minggu.

Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi mengatakan pasokan produksi anak ayam secara nasional per minggu mencapai 68 juta ekor, sementara kebutuhannya hanya sekitar 60-62 juta per minggu, ada selisih cukup besar.

"Ada derita peternak yang harus diselamatkan biaya produksi mereka Rp 18,5 ribu, menjadi tidak urgent kalau masalah data, tapi bagaimana menyelamatkan kondisi peternak agar mereka bisa melangsungkan usahanya," kata Sugeng dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Kamis (27/06/2019).

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa) Next Article Harga Ayam Turun, Bagaimana Nasib Saham JPFA, CPIN & MAIN?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular