Investor Terjebak, Ini 20 Saham yang Masih Disuspensi!

tahir saleh, CNBC Indonesia
26 June 2019 11:16
Saham-saham yang kena suspensi.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Prinsip Bursa Efek Indonesia yang mengedepankan upaya dalam menjaga pasar modal agar  teratur, wajar, dan efisien membuat otoritas bursa ini membuat mekanisme pengawasan, salah satunya yakni suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham.

Tak hanya itu, ada pula mekanisme pengawasan lainnya yakni unusual market activity (UMA) untuk mencermati saham-saham yang bergerak di luar kebiasaan. Jika UMA hanya diberikan oleh tim Divisi Pengawasan dan Transaksi BEI, tim dari Divisi Penilaian Perusahaan BEI tidak akan melalui UMA tetapi langsung melakukan suspensi atas saham tertentu.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, beberapa emiten alias perusahaan terbuka yang akhirnya didepak (delisting) dari BEI juga diawali dengan masa suspensi yang cukup lama, umumnya sekitar 2 tahun.

Misalnya saja, PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) yang akhirnya diusir dari BEI pada 17 Juni 2019, setelah sebelumnya saham perusahaan disuspensi sejak 9 November 2015, atau sekitar 4 tahun.
 

Berdasarkan Peraturan BEI Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan (delisting) dan Pencatatan Kembali (relisting), disebutkan salah satu 
syarat delisting adalah saham perusahaan tercatat akibat suspensi di pasar regular dan tunai, hanya diperdagangkan di pasar negosiasi selama 24 bulan terakhir.

Dijelaskan pula, bahwa BEI bisa melakukan delisting jika emiten mengalami sekurang-kurangnya satu kondisi dari dua yang ada, yakni kondisi yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha, baik finansial maupun secara hukum, atau kelangsungan status emiten dan perusahaan tersebut tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan.


Sebelumnya ada pula PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) yang delisting pada 16 November 2017 setelah sahamnya disuspensi pada 4 Mei 2015 dan PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) yang didepak dari bursa pada 12 September 2018 setelah disuspensi sahamnya pada 1 Juli 2013 atau 5 tahun lamanya.

Hingga 25 Juni 2019, data yang dirangkum CNBC Indonesia, mengungkapkan ada 20 emiten yang masuk terjebak dalam suspensi saham ini. 

DAFTAR SAHAM-SAHAM KENA SUSPENSI 
Per 25 Juni 2019

NoEmitenSuspensi terakhir
1PT Panasia Indo Resources Tbk (HDTX)29 Mei 2019
2PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL)27 Mei 2019
3PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN)9 Mei 2019
4PT Triwira Insanlestari Tbk (TRIL)2 Mei 2019
5PT Panasia Indo Resources Tbk (HDTX)2 Mei 2019
6PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP)2 Mei 2019 
7PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia (KBRI)23 April 2019 
8PT Mitra Investindo Tbk (MITI)11 Maret 2019
9PT Evergreen Invesco Tbk (GREN)26 Februari 2019
10PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk (TMPI)26 Februari 2019
11PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA)26 Februari 2019
12PT Grahamas Citrawisata Tbk (GMCW)18 Februari 2019
13PT Cakra Mineral Tbk (CKRA)18 Februari 2019
14PT Golden Plantation Tbk (GOLL)18 Februari 2019
15PT Bara Jaya International Tbk (ATPK)18 Februari 2019
16PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN)30 Januari 2019
17PT Polaris Investama Tbk (PLAS) 28 Desember 2018
18PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA)17 September 2018
19PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU)23 Februari 2018
20PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD)12 Februari 2018
 Sumber: BEI


Mengacu pada rekam jejak delisting, sebagian besar emiten yang telah dihentikan sementara perdagangannya selama lebih dari 2 tahun memang terkena force-delisting

Sebagai data perbandingan, berikut beberapa saham yang sudah delisting paksa dengan suspensi terlebih dahulu:

EmitenTanggal SuspensiEfektif Delisting
PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk (SQBB)17 September 200921 Maret 2018
PT Inovisi Infracom Tbk (INVS)13 Februari 201523 Oktober 2017
PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU)4 Mei 201516 November 2017
PT Permata Prima Sakti Tbk (TKGA)30 Juni 201516 November 2017
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB)1 Juli 201312 September 2018
PT Sekawan Intripratama Tbk (SIAP)9 November 201517 Juni 2019


(tas/hps) Next Article Harga Liar! BEI 'Gembok' Saham Indosterling & Sawangan Golf

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular