Bank Sentral: Bea Impor AS Bisa Pangkas Pertumbuhan PDB China

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
10 May 2019 13:06
Langkah AS menaikkan bea impor terhadap barang-barang China senilai US$200 miliar dapat memangkas pertumbuhan China sebesar 0,3 poin persentase.
Ilustrasi gedung PBOC (Foto: REUTERS/Jason Lee)
Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah Amerika Serikat (AS) menaikkan bea impor terhadap barang-barang China senilai US$200 miliar dapat memangkas pertumbuhan China sebesar 0,3 poin persentase, menurut penasihat bank sentral China (PBOC) Ma Jun. Namun, ekonomi yang tengah menguat saat ini telah lebih kebal terhadap guncangan eksternal.

Komentarnya itu diterbitkan oleh Finance News, sebuah makalah yang dikelola oleh bank sentral Jumat (10/5/2019), ketika AS dan pejabat China melakukan pembicaraan di menit terakhir di Washington untuk mencegah eskalasi perang dagang yang mengancam akan mengganggu ekonomi global.

Wakil Perdana Menteri China Liu He, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin memulai pembicaraan selama dua hari mulai Kamis sore di Washington setelah terjadi kemunduran dalam pembahasan rancangan perjanjian perdagangan.

Ma mengatakan China akan memberlakukan langkah-langkah balasan yang sesuai jika Presiden AS Donald Trump menaikkan bea impor atas barang-barang China senilai US$200 miliar menjadi 25% dari 10%.


"Dampak negatif dari skenario ini pada produksi domestik bruto China akan sekitar 0,3 poin persentase, ini berada dalam kisaran yang terkendali," katanya, dilansir dari Reuters, Kamis (10/05/2019).

Pasar saham China juga diperkirakan tidak akan mengalami aksi jual besar-besaran yang sama seperti yang dialami tahun lalu ketika perang dagang dimulai, katanya.

Ia menambahkan bahwa investor sebelumnya cenderung bereaksi berlebihan karena ketidakmampuan untuk menilai dampak nyata dari friksi perdagangan dan kegelisahan karena memperlambat pertumbuhan ekonomi.

"Kinerja ekonomi riil China telah meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir... Lingkungan makroekonomi dan kebijakan China saat ini akan membantu pasar meningkatkan ketahanannya terhadap guncangan eksternal baru," katanya.

Dia juga mengatakan bank sentral China memiliki alat kebijakan moneter yang cukup untuk mengatasi ketidakpastian internal dan eksternal saat ini, dan akan mencari untuk menyempurnakan kebijakan sesuai dengan perubahan dalam situasi ekonomi negara.
(prm) Next Article Fitch: Kenaikan Bea Impor AS tak Berdampak Besar ke China

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular