
AS Resmi Naikkan Bea Impor China, Yen Kembali Berjaya
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
10 May 2019 12:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi menaikkan tarif impor barang dari China pada Jumat (10/5/19) dini hari waktu setempat. Di sisi lain, China menyatakan akan membalas kebijakan AS tersebut.
Dampak dari seteru kedua negara ini, bursa saham Asia kembali masuk ke zona merah dan yen Jepang kembali berjaya.
Pada pukul 11:30 WIB, yen diperdagangkan di kisaran 110,70/US$ atau berbalik menguat setelah sebelumnya melemah ke level 110,04/US$, melansir kuotasi Refinitiv.
Meski perundingan dagang masih berlangsung, Presiden AS Donald Trump menepati ucapannya akan menaikkan tarif impor menjadi 25% dari sebelumnya 10% terhadap produk China senilai US$200 miliar.
Belum cukup sampai di situ, Presiden Trump juga berencana mengenakan bea masuk ke negaranya sebesar 25% untuk produk-produk China senilai US$325 miliar yang saat ini belum dikenakan tarif.
Langkah Trump tersebut dilakukan untuk menekan China agar segera menyepakati perjanjian yang sudah dibuat sebelumnya. Trump menuduh China berusaha menunda-nunda kesepakatan dan berencana untuk melakukan negosiasi ulang.
Masih belum ada pengumuman dari Pemerintah China mengenai balasan apa yang akan diberikan kepada AS. Untuk saat ini AS telah mengenakan tarif impor terhadap produk China senilai US$ 250 miliar, sebaliknya China mengenakan tarif impor produk AS senilai US$ 110 miliar.
Jika sampai akhir Jumat ini belum ada kesepakatan antara AS dengan China, kemungkinan perang dagang kedua negara akan semakin memanas dan berdampak buruk bagi perekonomian global.
Perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia selama ini membuat perekonomian global melambat. DI tahun ini saja berbagai institusi sudah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global, dan perang dagang menjadi alasan utamanya.
Jika kondisi ini terus berlanjut, bursa saham global akan kembali rontok, dan aset-aset safe haven akan kembali bersinar, termasuk yen Jepang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm) Next Article Wow! Dalam 5 Jam Yen Menguat 1,3%, Kok Bisa?
Dampak dari seteru kedua negara ini, bursa saham Asia kembali masuk ke zona merah dan yen Jepang kembali berjaya.
Pada pukul 11:30 WIB, yen diperdagangkan di kisaran 110,70/US$ atau berbalik menguat setelah sebelumnya melemah ke level 110,04/US$, melansir kuotasi Refinitiv.
Meski perundingan dagang masih berlangsung, Presiden AS Donald Trump menepati ucapannya akan menaikkan tarif impor menjadi 25% dari sebelumnya 10% terhadap produk China senilai US$200 miliar.
Belum cukup sampai di situ, Presiden Trump juga berencana mengenakan bea masuk ke negaranya sebesar 25% untuk produk-produk China senilai US$325 miliar yang saat ini belum dikenakan tarif.
Langkah Trump tersebut dilakukan untuk menekan China agar segera menyepakati perjanjian yang sudah dibuat sebelumnya. Trump menuduh China berusaha menunda-nunda kesepakatan dan berencana untuk melakukan negosiasi ulang.
Masih belum ada pengumuman dari Pemerintah China mengenai balasan apa yang akan diberikan kepada AS. Untuk saat ini AS telah mengenakan tarif impor terhadap produk China senilai US$ 250 miliar, sebaliknya China mengenakan tarif impor produk AS senilai US$ 110 miliar.
Jika sampai akhir Jumat ini belum ada kesepakatan antara AS dengan China, kemungkinan perang dagang kedua negara akan semakin memanas dan berdampak buruk bagi perekonomian global.
Perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia selama ini membuat perekonomian global melambat. DI tahun ini saja berbagai institusi sudah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global, dan perang dagang menjadi alasan utamanya.
Jika kondisi ini terus berlanjut, bursa saham global akan kembali rontok, dan aset-aset safe haven akan kembali bersinar, termasuk yen Jepang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm) Next Article Wow! Dalam 5 Jam Yen Menguat 1,3%, Kok Bisa?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular