Fitch: Kenaikan Bea Impor AS tak Berdampak Besar ke China

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
10 May 2019 15:55
Kenaikan bea impor AS terhadap impor China yang berlaku Jumat (10/5/2019) tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Negeri Tirai Bambu.
Foto: Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, Menteri Keuangan Steven Mnuchin, Menteri Perdagangan Wilbur Ross, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow dan penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro berpose untuk foto dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He, wakil menteri China dan pejabat senior sebelum dimulainya Pembicaraan perdagangan AS-Cina di Gedung Putih di Washington, AS, 21 Februari 2019. (REUTERS / Joshua Roberts)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan bea impor Amerika Serikat (AS) terhadap berbagai produk China yang berlaku Jumat (10/5/2019) dini hari waktu setempat tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Negeri Tirai Bambu, menurut lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump akhirnya benar-benar menaikkan bea masuk terhadap berbagai produk China senilai US$200 miliar dari 10% menjadi 25%. Hal ini dilakukan meski perundingan dagang kedua negara tengah berlangsung sejak Kamis.

"Kenaikan (bea impor) menjadi 25% terhadap (produk China senilai) US$200 miliar tidak mengubah rating A+ kami untuk China karena para pembuat kebijakan masih di jalurnya untuk mencapai sasaran pertumbuhan 2019 tanpa memerlukan upaya stimulus yang meningkat secara signifikan," tulis Direktur Soveregin Rating Fitch Andrew Fennell dalam keterangan resminya, Jumat.

"Jika ketegangan perdagangan akhirnya berdampak pada seluruh produk China, dampak potensial terhadap peringkat utang China akan lebih serius," tambahnya.


Hal ini dikarenakan otoritas akan melonggarkan kebijakannya dan mengambil langkah stimulus kredit yang dapat memperburuk kondisi keuangan negara itu yang sudah rentan, lanjutnya.

Hal senada diungkapkan kepala ekonom Fitch Brian Coulton yang mengatakan peningkatan bea masuk itu tidak akan mengubah perkiraan pertumbuhan ekonomi China yang dibuat lembaganya sebesar 6,1% di 2019.

"Kami telah dengan sengaja mengambil sikap berhati-hati dalam proyeksi kami dengan tidak mengasumsikan bahwa ketegangan perdagangan AS-China akan mereda," ujarnya.

"Lebih-lebih, data makroekonomi terbaru terlihat lebih baik dari perkiraan dan dampak kenaikan bea impor relatif kecil," tambahnya.

Fitch: Kenaikan Bea Impor AS tak Berdampak Besar ke ChinaFoto: Wakil Perdana Menteri China Liu He (kiri) bersama Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin (kanan) dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer (tengah) di Guesthouse Negara Bagian Diaoyutai di Beijing (29/3/2019). (Nicolas Asfouri / Pool via REUTERS)

Namun, kemungkinan pengenaan bea masuk terhadap berbagai produk China lainnya yang belum dikenai bea impor saat ini bisa mengancam perekonomian terbesar kedua di dunia itu.

"Hal itu akan menjadi ancaman yang lebih nyata bagi proyeksi pertumbuhan China kecuali kita melihat adanya pelonggaran kebijakan yang cukup agresif," kata Coulton.

Fitch memperkirakan pengenaan bea impor baru itu bisa memangkas pertumbuhan ekonomi China hingga 0,5 poin persentase.

Selain menaikkan bea masuk yang sudah ada, Trump juga mengatakan tengah mempersiapkan dokumen untuk menjatuhkan bea impor baru terhadap berbagai produk China yang masih bebas bea. Ia mengancam akan mengenakan bea masuk itu dalam waktu dekat.
(dru) Next Article Untuk Pertama Kali, Fitch Ganjar Freeport Dengan Rating BBB-

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular