Gara-gara Bank Sentral Dovish, Lira Turki Anjlok 1,5%

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
26 April 2019 06:40
Mata uang lira Turki jatuh ke level terendahnya sejak Oktober setelah bank sentral negara itu membatalkan janjinya untuk menaikkan suku bunga.
Foto: REUTERS/Murad Sezer
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang lira Turki jatuh ke level terendahnya sejak Oktober, Kamis (25/4/2019), setelah bank sentral negara itu membatalkan janjinya untuk menaikkan suku bunga acuan bila diperlukan.

Saat ini, bank sentral Turki telah berhenti menaikkan suku bunganya selama tujuh bulan. Langkah ini semakin membuat investor cemas padahal mereka telah dibuat takut oleh inflasi Turki yang mencapai double digit, kebijakan yang tidak lazim, pengaruh politis terhadap independensi bank sentral, serta pergerakan cadangan devisa Turki yang dramatis dan tidak dapat dijelaskan.

Lira diperdagangkan di 5,9502 per dolar Amerika Serikat (AS) siang hari waktu London dan sempat anjlok 1,5% dalam sesi perdagangan itu. Lira kini telah jatuh 7% terhadap greenback sebulan terakhir, dilansir dari CNBC International.

Langkah yang diambil bank sentral Turki kembali meruntuhkan keyakinan investor terhadap negara yang tahun lalu mata uangnya terjun bebas dan menyebabkan aksi jual di pasar negara-negara berkembang.


"Ini adalah langkah yang cukup konyol yang diambil CBRT (Bank Sentral Republik Turki)... mengapa Anda melakukan hal itu (menahan kenaikan suku bunga) ketika Anda berada dalam kekacauan pasar, Anda kehilangan cadangan devisa dan lira tidak punya jangkar," tulis Timothy Ash, ahli senior strategi pasar negara berkembang di Bluebay Asset Management, dalam sebuah email kepada CNBC.

"Sepertinya CBRT baru saja membuat kesalahan, setelah melakukan kesalahan dalam beberapa tahun lalu," tambahnya.

Pernyataan Komite Kebijakan Moneter Turki, Kamis, menghapuskan janji sebelumnya bahwa pengetatan kebijakan moneter lanjutan akan dilakukan bila perlu.

Alih-alih, bank sentral mengatakan keputusannya akan diambil untuk menjaga agar inflasi berada dalam jalur yang ditargetkan. Ini ditanggapi pasar sebagai pernyataan yang lunak atau dovish.

Gara-gara Bank Sentral, Lira Turki Anjlok 1,5%Foto: REUTERS/Murad Sezer

Suku bunga acuan bank sentral Turki saat ini sebesar 24% sementara angka inflasi hampir mencapai 20%.

Mata uang Turki telah kehilangan 36% dari nilainya terhadap dolar AS pada akhir tahun lalu. Negara itu juga mengalami resesi di tengah melonjaknya inflasi, kekhawatiran pengaruh Presiden Recep Tayyip Erdogan terhadap bank sentral, perseteruan diplomatik dengan AS, dan melebarnya defisit transaksi berjalan.

Para analis kini menempatkan lira sebagai mata uang negara berkembang dengan kinerja terburuk bulan ini. Lembaga pemeringkat Moody's memperkirakan ekonomi Turki akan terkontraksi 2% di 2019.

Saksikan video mengenai krisis mata uang di Turki berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm) Next Article Jelang Pemilu, Lira Turki Anjlok 5%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular