
Internasional
Partainya Telan Kekalahan, Erdogan Pilih Fokus ke Ekonomi
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
01 April 2019 07:13

Ankara, CNBC Indonesia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan partainya, AK Party, telah kalah di beberapa kota dalam pemilihan umum (pemilu) walikota, Minggu (31/3/2019).
Ia mengatakan kini pemerintahannya akan fokus mengimplementasikan rencana-rencana ekonomi yang kuat.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers di Istanbul, Erdogan mengatakan pemilu selanjutnya akan diadakan Juni 2023 dan bahwa Turki akan dengan hati-hati melaksanakan program ekonomi yang kuat tanpa mengorbankan aturan-aturan pasar bebas, dilansir dari Reuters.
Partai oposisi utama Turki tampaknya akan mengambil alih kontrol Ankara dalam pemilu daerah dan mengalahkan AK Party di ibu kota negara untuk kali pertama sejak Erdogan memimpin 16 tahun lalu.
Erdogan telah mendominasi politik Turki selama lebih dari 16 tahun karena kuatnya pertumbuhan ekonomi dan dukungan dari para ulama negara itu.
Namun, krisis mata uang yang terjadi setelah pemilu tahun lalu telah membuat lira merosot 30% dan hampir mendorong negara itu ke dalam resesi.
Dengan angka inflasi yang mendekati 20% dan naiknya jumlah pengangguran, beberapa pemilih tampaknya telah menggunakan hak pilihnya untuk menghukum sang presiden, tulis Reuters.
(prm) Next Article Erdogan Akui Partainya Kalah di Istanbul
Ia mengatakan kini pemerintahannya akan fokus mengimplementasikan rencana-rencana ekonomi yang kuat.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers di Istanbul, Erdogan mengatakan pemilu selanjutnya akan diadakan Juni 2023 dan bahwa Turki akan dengan hati-hati melaksanakan program ekonomi yang kuat tanpa mengorbankan aturan-aturan pasar bebas, dilansir dari Reuters.
Erdogan telah mendominasi politik Turki selama lebih dari 16 tahun karena kuatnya pertumbuhan ekonomi dan dukungan dari para ulama negara itu.
Namun, krisis mata uang yang terjadi setelah pemilu tahun lalu telah membuat lira merosot 30% dan hampir mendorong negara itu ke dalam resesi.
Dengan angka inflasi yang mendekati 20% dan naiknya jumlah pengangguran, beberapa pemilih tampaknya telah menggunakan hak pilihnya untuk menghukum sang presiden, tulis Reuters.
(prm) Next Article Erdogan Akui Partainya Kalah di Istanbul
Most Popular