Internasional

Inflasi Turun, Turki Lolos dari Krisis Mata Uang?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
03 December 2018 17:42
Secara tahunan atau year-on-year (YoY) inflasi Turki di November jadi 21,62%.
Foto: Cem Oksuz/Turkish Presidential Palace
Jakarta, CNBC IndonesiaIndeks harga konsumen Turki turun 1,44% secara bulanan atau month-to-month (MtM) di bulan November, berdasarkan data resmi negara yagn dterbitkan pada Senin (3/12/2018).

Penurunan ini membuat inflasi Turki turun dari rekor tertingginya dalam 15 tahun terakhir. Secara tahunan atau year-on-year (YoY) inflasi Turki di November jadi 21,62%. Penurunan ini lebih tinggi dari jajak pendapat Reuters yang memprediksi penurunan inflasi bulanan 0,75% dan inflasi tahunan menjadi 22,6%.

Penurunan inflasi ini dikarenakan penguatan mata uang lira Turki, pemotongan pajak dan diskon produk yang membuat harga barang turun.
 
Meski begitu, penurunan inflasi ini dipimpin oleh penurunan biaya transportasi yang mencapai 6,46% saat harga makanan dan minuman non-alkohol turun 0,74%. Indeks harga produsen turun 2,53% pada November sementara kenaikan tahunan capai 38,54%.
 
Inflasi telah menjadi perhatian utama bagi investor, saat bank sentral menghadapi tekanan dari Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang menyebut dirinya sebagai 'musuh suku bunga, untuk memaksa penurunan bunga pinjaman.

Inflasi Turki sempat menyentuh 25,24% pada Oktober lalu dikarenakan melemahnya nilai tukar lira terhadap dolar AS. Sejak awal tahun nilai tukar lira sudah anjlok 47% di hadapan dolar AS.
 
Analis mengatakan penurunan inflasi diperkirakan terjadi karena ada pemotongan pajak untuk beberapa produk konsumen termasuk kendaraan, furnitur dan barang putih, serta dorongan Ankara terhadap toko-toko untuk menawarkan setidaknya 10% diskon sampai akhir tahun pada barang yang mempengaruhi inflasi.

[Gambas:Video CNBC]



(roy) Next Article Gejolak Turki Bikin Sri Mulyani 'Was-was'

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular