
Waduh! Turki Krisis Mata Uang, Apa Kata Erdogan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akhirnya bersuara soal pelemahan mata uang negara itu. Ia pede mengatakan bahwa fluktuasi dolar dan euro bersifat sementara.
Sebelumnya, Lira mencapai rekor terendah 7,29 terhadap dolar AS dan 8,64 terhadap Euro pada Kamis. Mata uang ini kehilangan lebih dari 3% nilainya.
Kemarin mata uang lira diperdagangkan di level 7,24 terhadap dolar. Sementara terhadap Euro di level 8,55.
"Ini hal-hal sementara. Fluktuasi seperti itu selalu terjadi," ujarnya dikutip AFP, Jumat (7/8/2020). "Semuanya akan membaik."
Ia optimis Turki akan lebih kuat. "Hari ini kami lebih kuat dari kemarin dan besok kami akan menjadi lebih kuat," katanya.
Pada 2019, Turki sudah mengalami resesi. Aktivitas ekonomi memburuk dua kuartal berturut-turut, inflasi tinggi dan lira melemah. Namun di saat Turki hendak bangkit, virus corona (Covid-19) menyerang negara itu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erdogan Sebut Bunga Tinggi 'Setan', Turki Krisis Mata Uang