Hingga Semester I, Tak Ada Anak Usaha BUMN Go Public!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
18 April 2019 17:06
BEI menegaskan belum ada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak usahanya yang akan melantai hingga Juni 2019.
Foto: Kementerian BUMN (detikFoto/Grandyos Zafna))
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan belum ada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak usahanya yang akan melantai di bursa saham domestik atau initial public offering (IPO) hingga semester I-2019.

"Hingga semester pertama ini [Juni 2019] belum ada anak usaha BUMN yang mau IPO," kata Inarno Djajadi, Direktur Utama BEI, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (18/4/2019).

Menurut dia, BEI terus mendorong agar makin banyak perusahaan mencatatkan saham di bursa tahun ini, termasuk bagi BUMN dan anak usahanya.

Sebelumnya, Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, pihaknya terus mengajak agar semakin banyak perusahaan pelat merah bisa menghimpun dana dari pasar modal. Sebab, jika dilihat dari sisi kinerja, emiten-emiten BUMN di bursa memiliki performa yang cukup baik.

"Kinerja perusahaan BUMN yang sudah melakukan penawaran publik dan tercatat secara performance sangat bagus," kata Nyoman.

Meski demikian, lanjut Nyoman, keputusan untuk IPO adalah rencana strategis perusahaan, karena itu keputusan akan kembali kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN. "Keputusannya (IPO) tetap ada di pemerintah," tuturnya.

BEI juga pernah menyebut bahwa sudah ada dua anak usaha BUMN yang siap melantai di bursa dalam waktu dekat. Kedua calon emiten tersebut adalah anak usaha dari PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Keinginan menjadi perusahaan publik juga disampaikan emiten konstruksi PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang menyatakan dua anak usahanya akan go public melalui skema penawaran umum perdana saham atau IPO.

Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto menjelaskan, dua anak perusahaan itu adalah PT Adhi Persada Gedung (APG) dan PT Adhi Commuter Properti (ACP) yang sama-sama bergerak di bidang konstruksi bangunan.

"Dengan menjadi perusahaan publik, manajamen akan diawasi, jadi ada prinsip kehati-hatian," ungkap Budi Harto, kepada wartawan di Hotel Grandhika, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (15/4/2019).

Rencananya, IPO tersebut bakal dilangsungkan pada semester kedua tahun ini, tapi tetap memperhatikan situasi pasar.


(tas) Next Article IPO Anak Usaha BUMN Sepi Ajah, Ini Wejangan Darmin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular