Target 100 Emiten Baru, Hingga April Baru 10 Perusahaan IPO

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
12 April 2019 16:13
Tercatat 10 perusahaan menjadi emiten baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tersebut.
Foto: Tito Bosnia
Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas penawaran umum saham perdanan (initial public offering/IPO) dari awal tahun hingga awal pekan pertama April 2019 masih relatif sepi. Tercatat 10 perusahaan menjadi emiten baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tersebut.

Sepanjang awal tahun 2019, Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali diwarnai dengan aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

Hingga hari ini, sudah ada 10 perusahaan yang melakukan IPO dengan jumlah penawaran umum saham terbanyak dicatatkan oleh PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO).

Pada 18 Januari tahun ini, NATO menawarkan 6 juta unit sahamnya, atau setara 75% dari total saham perusahaan. Lalu, dengan harga penawaran Rp 103/unit, alhasil perusahaan berhasil meraih dana segar hingga Rp 618 miliar.

NATO adalah emiten tanah air yang fokus utama bisnisnya bergerak di sektor pengembang properti, seperti hotel, vila, dan resot yang berlokasi di Seminyak, Bali.

Sedangkan jika dilihat dari perolehan dana yang dihimpun, PT Pollux Investasi Internasional Tbk (POLI) dengan nilai saham perdana Rp 1.635/unit, berhasil mendapatkan dana tertinggi Rp 657,44 miliar. POLI melepas 20% sahamnya atau sekitar 402,1 juta unit pada 10 Januari.

10 Emiten IPO Awal Tahun 2019, Siapa Saja Mereka?Foto: CNBC Indonesia/Dwi Ayunintyas


Lalu, seperti apa pelaku pasar mengapresiasi emiten tersebut hari ini?

Melansir data bursa, pada perdagangan bursa sesi I harga saham PT Citra Putra Realty Tbk tercatat Rp 3.040/unit. Artinya, sejak diterbitkan harga emiten CLAY telah meroket hampir 16 kali lipat.

Padahal selama setidaknya 2 tahun berturut, CLAY selalu mencatatkan kerugian. Dimana kerugian yang tercatat tahun lalu sebesar Rp 18,86 miliar.

Pelaku pasar, nampaknya tidak tertarik pada performa perusahaan, tapi kepada induk yang membawahi CLAY.

Sebagai informasi, CLAY merupakan salah satu anak usaha Milik Oesman Sapta Odang (Grup OSO), dimana Oesman saat ini masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat. Grup OSO memiliki setidaknya 11 perusahaan yang bergerak di bidang properti, pertambangan, sawit, transportasi, hingga investasi.

Di lain pihak, emiten yang harganya terkoreksi dalam semenjak IPO adalah PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA). Harga saham JAYA tercatat di level Rp 148/unit, anjlok 48,61% sejak 18 Januari 2019.

Dari 10 emiten yang melakukan IPO awal tahun ini, bisa dibilang JAYA yang membukukan pendapatan relatif kecil dengan capaian Rp 30,77 miliar dan laba bersih Rp 568,24 juta.



TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Permintaan Sosis Melonjak, BEEF Tambah Kapasitas Produksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular