
Permintaan Sosis Melonjak, BEEF Tambah Kapasitas Produksi
Monica Wareza, CNBC Indonesia
10 January 2019 12:17

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) tahun ini akan meningkatkan kapasitas produksi pabriknya menjadi tiga kali lipat untuk tiga pabrik yang saat ini dioperasikan perusahaan. Peningkatan kapasitas produksi ini untuk mengantisipasi peningkatan permintaan dan kosumsi sosis.
Direktur Utama Estika Tata Tiara Yustinus Sadmoko mengatakan penambahan kapasitas produksi ini dilakukan perusahaan untuk mengantisipasi pertumbuhan processing yang rata-rata meningkat sebesar 80% per tahun. Lantaran saat ini kapasitas produksi pabrik saat ini sudah maksimal.
"Untuk ,membuat pabrik baru akan mengganggu proses yang ada sehingga kami sekalian bikin besar ruangan dan fasilitasnya 300% sedangkan untuk mesin kami lakukan bertahap per-line," kata Yustinus di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/1).
Untuk penambahan kapasitas ini perusahaan akan menyiapkan dana sampai dengan Rp 100 miliar. Dana sebesar Rp 45 miliar bersumber dari pinjaman bank dan sisanya akan menggunakan dana hasil penawaran umum sahamnya.
Perusahaan memiliki pabrik pengolahan daging, ayam dan ikan yang berada di Cikarang, Subang dan Salatiga yang seluruhnya memiliki kapasitas produksi sebesar 1.500 ton per bulan. Pabrik ini memproduksi sosis, bakso, smoked beef, bockwurst, burger, daging sapi kemasan dan pao dengan merek Kibif, Boss, Murato, Adell dan Kipao.
Penambahan kapasitas mulai dilakukan pada paruh kedua tahun ini. Dengan penambahan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan di tahun ini.
Ditargetkan pendapatan bisa tumbuh menjadi Rp 1,4 triliun, naik dari Rp 900 miliar di 2018 lalu. Sementara untuk laba bersihnya, perusahaan mematok nilai sebesar Rp 80 miliar.
Saat ini perusahaan memasarkan produknya melalui jaringan supermarket, minimarket dan pasar tradisional di seluruh Indonesia.
(hps) Next Article Importir Daging Ini Buka Opsi Terbitkan Saham Baru & Obligasi
Direktur Utama Estika Tata Tiara Yustinus Sadmoko mengatakan penambahan kapasitas produksi ini dilakukan perusahaan untuk mengantisipasi pertumbuhan processing yang rata-rata meningkat sebesar 80% per tahun. Lantaran saat ini kapasitas produksi pabrik saat ini sudah maksimal.
"Untuk ,membuat pabrik baru akan mengganggu proses yang ada sehingga kami sekalian bikin besar ruangan dan fasilitasnya 300% sedangkan untuk mesin kami lakukan bertahap per-line," kata Yustinus di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/1).
Perusahaan memiliki pabrik pengolahan daging, ayam dan ikan yang berada di Cikarang, Subang dan Salatiga yang seluruhnya memiliki kapasitas produksi sebesar 1.500 ton per bulan. Pabrik ini memproduksi sosis, bakso, smoked beef, bockwurst, burger, daging sapi kemasan dan pao dengan merek Kibif, Boss, Murato, Adell dan Kipao.
Penambahan kapasitas mulai dilakukan pada paruh kedua tahun ini. Dengan penambahan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan di tahun ini.
Ditargetkan pendapatan bisa tumbuh menjadi Rp 1,4 triliun, naik dari Rp 900 miliar di 2018 lalu. Sementara untuk laba bersihnya, perusahaan mematok nilai sebesar Rp 80 miliar.
Saat ini perusahaan memasarkan produknya melalui jaringan supermarket, minimarket dan pasar tradisional di seluruh Indonesia.
(hps) Next Article Importir Daging Ini Buka Opsi Terbitkan Saham Baru & Obligasi
Most Popular