RI Punya Ambisi Besar Kembangkan EBT, Begini Peran PGE

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha BUMN, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan lalu. AVP Equity Research Mandiri Sekuritas, Henry Tedja menilai IPO PGEO memberikan menjadi milestone pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia, terutama panas bumi.
"Bagi pemerintah, IPO ini membantu indonesia untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) dan membantu Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission," jelas Henry kepada CNBC Indonesia, Rabu (1/3/2023).
Dia menambahkan bukan cuma perusahaan yang diuntungkan dengan langkah IPO ini, melainkan juga stakeholder terkait. PGEO bisa membantu PLN untuk mengurangi dan meningkatkan porsi bauran energi terbarukan di perusahaan listrik pelat merah ini.
Henry menyebutkan PLN memiliki target untuk menurunkan penggunaan energi fosil, dari 87% posisi saat ini, menjadi 70% dalam 10 tahun ke depan. Panas bumi memiliki peran penting pada realisasi target ini, karena merupakan salah satu 'harta karun' Indonesia.
PGE pun menjadi salah satu pengembang panas bumi terbesar di dunia yang telah memiliki pengalaman puluhan tahun. Henry mengatakan, dengan ambisi PGE untuk meningkatkan kapasitas listrik sebanyak 600 MW, maka potensi pengembangan sumber daya ini sangat besar.
"Jadi bisa dibayangkan penambahan kapasitas cukup masif dan penambahan kapasitas ini di aset-aset existing dengan dana yang dibutuhkan mencapai US$ 2 miliar," kata Henry.
Pendanaan dari pasar modal melalui IPO, menurutnya bisa PGE mempercepat pengembangan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi. Perusahaan pun memiliki potensi besar untuk mencatatkan kinerja keuangan pertumbuhan yg lebih baik.
Optimisme ini tercermin dari free cash flow PGE yang kuat, sehingga dinilai bisa meningkat ke depannya.
Free cash flow atau arus kas bebas sendiri adalah dana yang dihasilkan perusahaan dari hasil operasi mereka yang bisa digunakan untuk membiayai belanja modal, pembayaran utang, ataupun pembagian dividen kepada shareholder. Free cash flow juga menjadi salah satu alat pengukur pertumbuhan, kinerja keuangan, dan kesehatan sebuah perusahaan.
"Sebetulnya memang perusahaan ada portofolio dan blueprint untuk rencana pengembangan mereka mencapai 600 MW. Jika dilihat dari blueprint mereka (PGE), dari yang tadinya 10 tahun bisa jadi 5 tahun. Jadi IPO ini benar-benar bisa membantu PGE meningkatkan kapasitas mereka dan menumbuhkan kinerja keuangan mereka," pungkas Henry.
Sedangkan bagi publik, sebagai shareholder, IPO ini memberikan kesempatan bagi untuk merasakan pengembangan panas bumi dan EBT, bahkan ikut menikmati peningkatan kinerja PGE.
[Gambas:Video CNBC]
Kantongin Duit Rp 9,05 T, Bos Pertamina Ungkap Rencana PGEO
(rah/rah)