PGEO Buka Jalan Investasi Energi Terbarukan di Masa Depan

Jakarta, CNBC Indonesia - AVP Equity Research Mandiri Sekuritas Henry Tedja mengungkapkan IPO PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) di Bursa Efek Indonesia, telah membuka jalan investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT) secara umum di masa depan.
Terlebih PGEO merupakan perusahaan pengembang panas bumi terbesar di dunia yang telah memiliki pengalaman puluhan tahun. Henry yakin kepercayaan investor terhadap PGEO akan terbayar dengan kinerja keuangan yang terus tumbuh positif.
"Berkaca dari PGEO, dari dana yang mereka himpun, rencana bisnis pengembangan atau blue print yang mereka miliki, kami percaya PGEO akan membuka pandangan masyarakat untuk investasi di EBT pada masa yang akan datang," ungkap Henry pada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (2/3/2023).
Selain membuka jalan bagi investasi di masa mendatang, PGEO dinilainya juga akan membantu pengembangan EBT di Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission 2060.
Selain itu, bukan cuma perusahaan yang diuntungkan, melainkan juga stakeholder terkait seperti PLN. Menurutnya, PGEO bisa membantu PLN meningkatkan porsi bauran energi terbarukan di perusahaan listrik pelat merah ini.
Henry menyebutkan PLN memiliki target untuk menurunkan penggunaan energi fosil, dari 87% posisi saat ini, menjadi 70% dalam 10 tahun ke depan. Hal tersebut bisa direalisasikan dengan pengembangan energi panas bumi.
Selama ini lanjut Henry, PGEO deliver listrik kepada PLN sebagai Largest of Taker di Indonesia dan ini dilihat sebagai availability factor yang tinggi. Hal ini membuat perusahaan panas bumi pelat merah ini espertis dan pengalaman mumpuni untuk menjaga keberlanjutan bisnis di masa depan.
"Secara kinerja keuangan, bisnis model PGEO cukup menarik karena memiliki perusahaan kontrak jangka panjang dengan PLN yakni berkisar selama 20 hingga 30 tahun," jelas Henry.
Menurutnya, kontrak ini bisa memberikan kepastian untuk pendapatan, laba, dan arus kas, sehingga bisa mendongkrak kinerja di masa depan.
"Bisnis model ini juga mencerminkan kinerja keuangan mereka, bisnis margin mereka, EBITDA margin cukup tinggi di 78% dan expect bisa bertahan di level-level ini, jadi makanya kita lihat dari operasional dan bisnis modelnya fundamentalnya cukup solid," tegas Henry.
Dia mengharapkan Indonesia bisa terus berkontribusi dalam memberikan investasi-investasi di industri energi terbarukan. Apalagi sumber daya energi baru dan terbarukan yang dimiliki Indonesia sangat masif, seperti hydro, solar, geothermal, dan energi baru dan terbarukan lainnya.
[Gambas:Video CNBC]
5 Investor Top Kakap Masuk ke PGEO, Ini Daftarnya
(rah/rah)